Tampil di PB3AS, Siswa Foursma ‘Hipnotis’ Pengunjung Lapangan Renon
Minggu, 05 Maret 2017
Baliberkarya/ist
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com - Denpasar. Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS) yang dihadirkan Pemerintah Provinsi Bali setiap Minggu pagi di Lapangan Puputan Margarana, Renon, Denpasar terus diramaikan oleh masyarakat. Seperti yang tampak pada Minggu (5/3/2017) pagi, ketika siswa siswi SMA Negeri 4 Denpasar menunjukkan kebolehannya di PB3AS dan ‘menghipnotis’ masyarakat yang sedang beraktivitas di kawasan car free day, Renon.
Selain berorasi, siswa SMA yang akrab dipanggil Foursma ini menampilkan kemampuan seni di bidang musik dan puisi. Seperti yang ditunjukkan kawan-kawan dari teater Blabar yang menampilkan musikalisasi puisi berjudul ‘Kisah Jalanan’ dan ‘Sajeroning Ragane’. Selain itu ada siswa kelas 1 bernama Udaya Adi Prabawa (16) yang berorasi tentang buku sebagai jendela ilmu pengetahuan.
Melalui orasinya Udaya mengajak guru dan masyarakat untuk menanamkan budaya membaca sejak dini karena dengan membaca kita bisa memperoleh wawasan untuk hidup yang lebih baik. “Selain itu bagaimana mengubah mindset terhadap buku, bahwa buku adalah benda yang menyenangkan dan bisa membawa kita ke jalan yang lebih baik,” ujarnya. Sementara itu penampilan ditutup dengan kemampuan olah vokal Kadek Diah Permata Sutanegara (15) yang membawakan dua buah lagu pop, salah satunya lagu berjudul ‘Untuk Apa’ yang dipopulerkan Maudy Ayunda.
Gubernur Bali Made Mangku Pastika yang menyaksikan langsung penampilan tersebut memberi apresiasi positif terhadap para siswa. Secara khusus Gubernur Pastika mengajak anak muda untuk menggunakan podium yang sudah disediakan di PB3AS. Ia berharap para pemuda untuk berani berbicara di depan umum. Menurutnya panggung PB3AS bisa digunakan untuk menyalurkan aspirasi para siswa supaya guru, orang tua dan bahkan pejabat mengetahuinya. “Calon pemimpin harus penuh percaya diri tampil di depan masyarakat menyampaikan pikiran-pikirannya dengan jernih dengan sistematis,” ujarnya.
Sebelumnya Ketua Komisi Penyelenggara Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Bali AA Sg Anie Asmoro juga memberikan apresiasi terhadap aktivitas seni siswa SMAN 4 Denpasar. Menurutnya ini salah satu bentuk penyaluran positif anak muda mengingat saat ini banyak juga hal negatif yang terekspos di anak muda seperti geng motor dan pelecehan. Ia mengingatkan ada 31 hak anak yang harus dipenuhi seperti mendapatkan pendidikan, kesehatan, makanan, bersosialisasi dan bermain. “Laporkan kepada kami kalau kalian ditelantarkan,” himbaunya kepada para pemuda. Ia juga meminta agar masyarakat membantu menghentikan kekerasan terhadap anak.
Kabid TP dan Hortikultura Dinas Pertanian Provinsi Bali Wayan Sunarta menyoroti isu kenaikan harga cabai. Untuk mensiasatinya ia mengajak masyarakat untuk mengubah pola konsumsinya. “Jadi tidak harus dengan cabe segar, bisa pakai cabe kering, abon cabe, atau bisa juga pakai cabe bubuk,” imbuhnya. Selain itu ia menghimbau agar masyarakat menanam lima buah tanaman cabai untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Selain soal cabai, kedatangan Raja Arab Saudi, Raja Salman menjadi topik pengguna Podium. Warga Desa Pegayaman, Sukasada, Buleleng, Haji Komarudin menyampaikan sambutan yang diberikan masyarakat Bali terhadap Raja Salman menunjukkan adanya kehidupan yang harmonis antar umat beragama di Bali. Sejalan dengan itu, Wayan Wisnaya asal Bengkala juga menyampaikan bahwa kehadiran Raja Salman mempertegas posisi bali sebagai ikon pluralisme, sehingga pantas jika Bali menjadi ikon aktualisasi dan revitalisasi Bhinneka Tunggal Ika. Oleh sebab itu ia berharap agar Bali tetap dijaga keragamannya, karena itu akan membuat Bali menjadi lebih indah.(BB).