Gubernur Harapkan Kritik Membangun dari Insan Pers
Jumat, 17 Februari 2017
Baliberkarya/ist
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Denpasar. Media atau pers adalah pilar ketiga dalam pembangunan setelah lembaga pemerintah dan masyarakat. Ketiga pilar tersebut harus bersinergi dalam mengawasi proses reformasi dalam seluruh tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, media atau pers diharapkan untuk mampu memberikan kritik yang membangun bukan malah menjatuhkan atau bahkan menjelek – jelekkan oknum atau organisasi tertentu. Demikian disampaikan Gubernur Bali dalam sambutannya yang dibacaka oleh Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta saat menghadiri peresmian Kantor Kompas Perwakilan Bali di Denpasar, Jumat (17/2/2017).
“Kritikan media/pers itu harus seprti obat yang berasa pahit namun memberi efek penyembuhan yang sering tidak kita sadari,” ungkap Pastika yang menurutnya saat ini negara Indonesia memerlukan pers yang kritis dan bebas atau sering disebut dengan kebebasan pers.
Namun ia juga mengingatkan kata kebebasan pers tersebut bukan berarti kebebasan tanpa batas melainkan pers tersebut harus selalu eksis melalui tampilan dengan sosok yang netral, independen, dan profesional.
“Kebebasan pers itu bukan berarti tanpa batas, namun kebebasan disini artinya harus tetap dalam koridor etika sebuah bangsa,” imbuhnya.
Lebih lanjut disampaikan Pastika, saat ini pers bagaikan mata, telinga dan mulutnya pemerintah. Dengan demikian kerja keras yang dilakukan oleh pemerintah dalam mensejahterakan masyarakat tidak akan diketahui oleh semua pihak tanpa kehadiran insan pers. Oleh karena itu, dengan memberikan ruang kebebasan kepada pers untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan, pers diharapkan mampu membangun sinergitas dengan pemerintah guna mendorong terwujudnya tata kelola pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan serta pembinaan kemasyarakat secara lebih optimal.
Sementara itu Pimpinan Redaksi Harian Kompas Budiman Tanoeredjo dalam sambutanya menyatakan bahwa sejak dulu Kompas selalu mengedepankan substansi yang objektif dalam pemberitaan. Ia menginginkan agar kedepan Kompas mampu menjadi referensi yang bisa memperkenalkan seluruh Indonesia kepada masyarakat sehingga masyarakat bisa mengetahui apa sebenarnya yang terjadi di luar daerahnya. Oleh karena itu, ia mengungkapkan pemberitaan Kompas sebagian besar bertumpu pada substansi – substansi wawasan kebangsaan yang diharapkan mampu meberikan efek kecintaan kepada tanah air. Ia juga menegaskan bahwa Kompas akan senantiasa mengkritik dengan substansi – substansi yang konstruktif guna memberikan sebuah solusi, sehingga tidak menimbulkan noise yang malah membuat sebuah ketidaknyamanan.
BACA JUGA : Sambut HUT Ke-229 Kota Denpasar dan HUT Ke-56 Korem 163/Wirasatya, Masyarakat Diajak Peduli Lingkungan
Peresmian ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta yang turut didampingi oleh Pimpinan Redaksi Harian Kompas, Wakapolda Bali, Kasdam IX Udayana serta insan – insan pers yang turut hadir dalam acara tersebut. Selanjutnya acara juga diisi dengan diskusi yang mebahas tentang perkembangan pariwisata Bali ke depan.(BB)
Berita Terkini
Berita Terkini
Pemkot Denpasar Imbau Warga Beli LPG 3 Kg di Pangkalan Resmi
10 Januari 2025
Audiensi Bersama Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan
10 Januari 2025
Bappebti Serahkan Pengawasan Aset Kripto ke OJK dan BI
10 Januari 2025