Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Dikawal Ketat Densus 88, Satu Keluarga Gabung ISIS Dari Bali Dibawa Ke Mabes Polri

Kamis, 26 Januari 2017

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

Baliberkarya/ist

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Setelah menjalani pemeriksaan intensif oleh Tim Khusus di Polda Bali, 5 WNI yang dideportasi dari Turki dan diduga hendak bergabung dengan jaringan ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) pada Selasa (24/1/2017) lalu akhirnya hari Kamis (26/1/2017) ini dengan dikawal oleh Densus 88 mereka diberangkatkan ke Mabes Polri, Jakarta.
 
Kepala Bidang Humas Polda Bali AKBP Hengky Widjaja mengatakan kelima anggota keluarga yang terdiri dari bapak, ibu dan tiga orang anaknya yang masih kecil itu selama dua hari mereka yang diduga hendak bergabung dengan jaringan ISIS ini telah diperiksa secara maraton di Polda Bali oleh Tim Khusus dengan dibantu oleh BNPT dan Densus 88.
 
 
"Tadi sekitar pukul 11.40 WITA kelimanya telah diberangkatkan ke Mabes Polri Jakarta dengan dikawal oleh Densus 88. Mereka satu keluarga berinisial TR ayah (40), istrinya NK (34) dan tiga orang anaknya NAA (13) perempuan, MSU (8) laki-laki dan MAU (6) laki-laki yang semuanya merupakan warga Cilincing, Jakarta Utara," ucap Hengky di Mapolda Bali, Kamis (26/1/2017).
 
Menurut Hengky, dari hasil pemeriksaan di Polda Bali terungkap mereka satu keluarga itu secara sadar dan tanpa paksaan memang hendak bergabung dengan jaringan ISIS di Suriah. 
 
"Mereka mengaku dengan kesadaran sendiri berniat untuk bergabung dengan jaringan ISIS. Alasan mereka turun di Bali melalui Bandara Ngurah Rai katanya ingin liburan di Bali," tuturnya. 
 
 
Secara latar belakang pendidikan, kata Hengky, mereka cukup tinggi, dimana TR suaminya menempuh pendidikan di Australia. Mereka juga memiliki biaya sendiri untuk membawa keluarganya ke Turki, dan saat dideportasi juga pulang dengan biaya sendiri.
 
"Pengakuan TR dia secara sadar memang ingin ikut berjihad atau gabung dengan jaringan ISIS. Mereka komunikasi melalui telpon dan SMS dengan orang di Turki dan disuruh lewat jalur Bangkok dulu," jelasnya.
 
Hengky menerangkan jika satu keluarga itu selama di Turki termonitor oleh petugas keamanan Turki sebelum akhirnya ditangkap. Mereka lalu diperiksa selama satu minggu sebelum akhirnya dideportasi dengan biaya sendiri.
 
"Kronologinya mereka berencana ke Turki untuk jadi anggota ISIS. Di Turki hampir 3 bulan mereka tinggal berpindah-pindah dari apartemen satu ke apartemen yang lainnya," terang Hengky.
 
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, petugas Imigrasi Ngurah Rai berhasil mengamankan lima WNI yang diduga hendak gabung dengan ISIS. Satu keluarga itu diamankan di Bandara I Gusti Ngurah Rai pada Selasa (24/1/2017) sekitar pukul 22.15 WITA. Untuk pemeriksaan lebih lanjut, petugas Imigrasi selanjutnya menyerahkan satu keluarga asal Jakarta itu ke Polda Bali.(BB).


Berita Terkini