Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Undangan Saluran BBM Menyimpan Potensi Bahaya Besar

Sabtu, 21 Januari 2017

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

Baliberkarya/detik

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com – Nasional.  Undangan Saluran BBM yang diterima banyak pengguna aplikasi BlackBerry Messenger sepanjang Jumat (20/1/2017) rupanya menyimpan potensi bahaya besar. 
 
Hal tersebut diungkap oleh Direktur Vaksincom Alfons Tanujaya. Dia mengatakan saluran BBM ini memang tidak akan mencuri data pengguna, asalkan yang dikirimkan hanya berupa informasi. Tapi lain soal bila yang terkirim adalah virus.
 
 
"Bisa mencuri data kalo yang dikirim adalah virus dan virusnya dijalankan oleh korban," jelas Alfons saat dihubungi jumat malam (20/1/2017).
 
Namun ancaman yang lebih serius ketika Saluran BBM ini disalahgunakan. Imbasnya bisa lebih dari yang dibayangkan.
 
"Dalam beberapa jam setelah broadcast spam disebarkan, Saluran BBM mencapai 6 juta pengguna. Bayangkan jika mencapai 10 juta dan dipakai buat menyebar hate speech, hoax, penipuan, sara dan iklan porno. Dampaknya akan luar biasa," kata Alfons.
 
 
Lebih lanjut Alfons mengatakan penyebaran spam Saluran BBM ini dinilainya cukup berhasil. Sang penyebar sepertinya telah menyiapkan secara matang sehingga tiap jam jumlah pengguna yang mengikuti Saluran BBM terus bertambah.
 
"Sepertinya sudah mengincar weekend. Mungkin dia perhitungan pada liburan, jadi ngga ada yang menangkal aksinya," ungkapnya.
 
"Selain itu pengguna BBM rata-rata bukan anak muda. Jadi kemungkinan besar gaptek. Jadi disuruh apa aja diikuti," imbuh Alfons.
 
 
Seperti diketahui, sepanjang Jumat (20/1/2017) banyak pengguna melapor bahwa mereka menerima pesan broadcast yang berisi undangan untuk bergabung ke Saluran BBM. Pengguna diimingi bebas kuota bilang mengikuti ajakan tersebut.
 
Lewat akun Twitternya, pihak BBM mengonfirmasi bahwa Saluran BBM tersebut palsu. Mereka pun meminta pengguna untuk tidak bergabung dan menyebarkannya. Pihak BBM pun tengah berupaya mengatasi masalah ini. (BB/detik).


Berita Terkini