Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Fitnah Pecalang, Tokoh NU Bersama Elemen Masyarakat Bali Laporkan Pentolan FPI ke Polda Bali

Senin, 16 Januari 2017

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

Baliberkarya/ist

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Fitnah yang dihembuskan juru bicara FPI, Munarman tentang pernyataan pecalang atau satuan adat setempat pernah lempari umat muslim di Bali saat shalat ditanggapi serius oleh sejumlah tokoh umat muslim di Bali.
 
Bersama seluruh elemen masyarakat Bali, sekitar 100 orang lebih mendatangi Polda Bali guna melaporkan Munarman yang dinilai tindakannya dapat memecah belah keharmonisan keragaman umat.
 
 
Pendiri Yayasan Sandhimurti, I Gusti Agung Ngurah Harta menyatakan, adanya video tersebut merupakan fitnah yang dilakukan oleh Munarman. 
 
 
"Kita melaporkan hal tersebut karena selama ini tidak ada hal yang demikian. Kita di Bali hidup rukun dan damai. Pecalang tidak ada yang melarang orang muslim sholat. Bahkan pecalang ini menjaga keamanan waktu mereka sholat," ucapnya di Denpasar, Senin (16/1/2017) 
 
 
Mereka yang melaporkan salah satu petinggi FPI itu diantaranya ada Yayasan Sandimurti, Patriot Garuda Nusantara, Laskar Bali, Nahdhatul Ulama, dan GP Anshor. Pihaknya berharap kasus ini bisa segera di tangani oleh pihak kepolisian. 
 
 
"Jika setiap ucapannya terus dibiarkan. Akan terus manusia ini (Munarman) menebar fitnah. Tidak hanya di Bali, bahkah tanah air ini akan tidak nyaman kerukunannya akibat fitnah yang mengandung sara dari Munarman ini," ujar salah seorang anggota ormas Laskar Bali yang ikut mendatangi Polda Bali.
 
Laporan mereka ke Polda Bali langsung diterima sub penyidikan laporan masyarakat. Laporan mereka terkait video Munarman yang membicarakan pecalang melarang dan melempari orang muslim untuk sholat jumat. 
 
 
Sementara itu, Faisol warga NU di Bali mengaku merasa tidak pernah ada pecalang yang melarang orang muslim sembhayang bahkan mereka juga tidak ada  merusak rumah warga muslim. 
 
 
"Ketika kita sholat justru para pecalang ini membantu mengamankan. Tidak hanya itu, ketika umat muslim ada hajatan seperti acara sunatan, mauludan dan kegiatan lain, kita dibantu oleh desa adat dengan pengamanan pecalang," pungkasnya.(BB).


Berita Terkini