Pecaruan Desa Selat, Bupati Suwirta Ajak Krama Saling Berdamai
Sabtu, 31 Desember 2016
Baliberkarya.com/ist
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Klungkung. Pasca kasus berdarah yang terjadi di desa Selat Selasa (20/12/2016) warga Desa Adat Selat akhirnya menggelar upacara pecaruan dilokasi kejadian Sabtu (31/12/2016). Upacara Pecaruan Panca Sanak Madurga atau Tawur madya ini dilaksanakkan bertepatan dengan rahina Tumpek Wayang Kajeng kliwon yang bertujuan untuk mensucikan kembali wilyah Desa Selat, setelah sebelumnya terjadi tragedi pertumpahan darah antara sesama warga Desa Adat Selat. Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta turut hadir pada upacara suci ini.
Bendesa Adat Desa Selat, Kadek Jiwa mengatakan upacara pecaruan ini dilaksakan untuk mensucikan area wilayah didesanya, dimana beberapa warganya terlibat perkelahian yang mengakibatkan beberapa orang mengalami luka parah akibat sabetan senjata tajam. Upacara yang menghabiskan dana sebesar Rp 20juta ini dibiayai oleh desa adat dan dipuput oleh Ida Pedanda Gede Griya Cucukan. Kedepannya Kadek Jiwa berharap tidak akan pernah ada lagi kejadian berdarah didesanya. “Saat ini belum ada sanksi adat yang kami kenakan kepada para pelaku, namun kedepannya kami seluruh prajuru Desa Adat Selat akan segera merancang sebuah sanksi adat dan memberlakukannya dengan tegas jika ada warga kami melakukan aksi serupa,” ujar Kadek Jiwa.
Pada pelaksanaan upacara itu, dilakukan pula persembahyangan di beberapa pura diantaranya Pura Dalem, Pura Puseh, Pura Celebung dan Pura Taman Sari.
Sementara itu, Bupati Suwirta dalam kesempatannya berpesan supaya aksi serupa tidak akan pernah terjadi lagi. Dirinya mengajak supaya seluruh warga untuk saling berdamai seperti Program Gerakan masyaraka yang tengah digemakan saat ini, GEMA SANTI.
“Mari kita saling berdamai, jangan merasa diri paling hebat, mulailah introspeksi diri/mulat sarira atas setiap perbuatan yang sudah kita perbuat terhadap orang lain,” ujar Bupati Suwirta.
Dirinya menambahkan, perlunya diadakan kegiatan yang melibatkan seluruh komponen warga untuk meningkatkan rasa kekeluargaan, gotong royong, pakedek pakenyuh, paras paros antar sesama krama desa. Para tokoh adat dan dinas diharapkan berperan aktif membina dan mempersatukan warganya melalui kegiatan kegiatan positif.
“Aktifkan kembali Sekaa Truna, bimbinglah anak anak muda untuk melakukan kegiatan yang dapat membangun rasa kekeluargaan dan persatuan demi pembangunan di desa,” ujar Bupati asal Nusa Ceningan.
Setelah upacara selesai Bupati Suwirta didampingi majelis alit desa Pekraman Wayan Sutena dan pra prajuru desa adat dan Dinas menemui salah satu tersangka yang sekaligus sebagai korban yang mengalami luka paling parah, Wayan Suka Ardana dirumahnya. Kepada keluarga Wayan Suka Ardana, Bupati Suwirta menghimbau untuk saling mendamaikan, memaafkan dan seluruh warga kembali bersatu untuk melakukan kegiatan bersifat positif. (BB)
Berita Terkini
Berita Terkini
Pemkot Denpasar Imbau Warga Beli LPG 3 Kg di Pangkalan Resmi
10 Januari 2025
Audiensi Bersama Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan
10 Januari 2025
Bappebti Serahkan Pengawasan Aset Kripto ke OJK dan BI
10 Januari 2025