Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Gubernur Pastika Ikuti Prosesi Upacara Bhumi Sudha di Pura Watu Klotok

Rabu, 28 Desember 2016

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

Baliberkarya.com/ist

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Klungkung. Gubernur Bali Made Mangku Pastika didampingi  Ny. Ayu Pastika, Wagub Sudikerta, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta serta jajaran kepala SKPD di lingkung Pemprov Bali dan Pemkab Klungkung mengikuti prosesi upacara Bhumi Sudha  di Pura Watu Klotok, Klungkung, Rabu (28/12./2016). 
 
Upacara ini dilaksanakan secara rutin setiap tahunnya di tilem kenem (bulan mati ke enam, red) mengacu pada lontar Widhi Sastra Rogha Sanghara Bhumi, Tutur Babad Dewa dan Usadhaning Sarwa Sato dan telah pula menjadi keputusan dari Paruman Sulingih Provinsi Bali pada tanggal 21 Nopember 2009. 
 
Upacara ini  bertujuan untuk membersihkan alam semesta dari hal hal negatif  sekaligus menjadi penuntun bagi krama dalam dalam  menjaga alam semesta dan mengantisipasi bencana.  
 
Prosesi ini  dipuput oleh Ida Pedanda Gede Putra Tembau dari Griya Aan Bnajarangkan  yang diawali dengan mendak Ida BhataraTirtha Pura Pengubengan Besakih dan Ida Bethara Tirta Pura Batur. Ida Bhatara Tirta Pura Pengubengan Besakih yang dipunut oleh Wagub Sudikerta dan tirta dari Pura Batur yang dipunut oleh Bupati Suwirta. 
 
Setelah tiba di utama mandala Pura Watu Klotok, tirta dari kedua pura tersebut dicampur lagi dengan Ida Bhatara tirta dari Pura Watu Klotok dan diawali dengan sembahyang bersama. 
 
Selanjutnya ketiga tirta yang telah dicampur tersebut dibagikan kepada seluruh bendesa se Bali yang kemudian didistribusikan kepada masyarakat untuk dipercikkan di merajan dan pekarangan rumah masing masing. 
 
Terdapat dua jenis tirta yang dibagikan pada ritual ini yaitu tirta bhumi sudha yang dipercikkan untuk banten Pengenteg Hyang yang diperuntukan untuk krama, dan tirta penawar yang dipercikkan pada  binatang dan tumbuh tumbuhan. 
 
Selain itu dibagikan pula nasi tawur panukun jiwa yang nantinya ditebar di pekarangan rumah hingga pintu gerbang milik krama. (BB)


Berita Terkini