Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Patut Ditiru! Penuhi Kebutuhan Listrik, Pulau Ini Sepenuhnya Manfaatkan Tenaga Surya

Minggu, 18 Desember 2016

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

telegiz

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com - Internasional. Selama ini, kebutuhan listrik sekitar 800 penduduk Tau, sebuah pulau tropis terpencil di Pasifik Selatan disokong oleh diesel. 
 
Bahan bakar untuk menjalankan mesin diesel diangkut menuju pulau itu menggunakan kapal. Sayangnya, kerap kali distribusi bahan bakar tersebut mengalami kendala dan terhambat, akibatnya penduduk Pulau Tau sering mengalami krisis energi listrik.
 
Namun kini, berkat kerja sama antara perusahaan SolarCity dan Tesla Motors, penduduk Pulau Tau telah berhasil melepaskan diri dari ketergantungan pada diesel dan sepenuhnya memanfaatkan tenaga surya.
 
Pulau Tau, yang merupakan bagian dari Samoa Amerika, menggunakan lebih dari 5.000 panel surya dan 60 Tesla power pack untuk memenuhi kebutuhan listriknya.
 
 
Direktur eksekutif American Samoa Power Authority, Utu Abe Malae, mengatakan bahwa meskip pelaksanaannya tidak mudah, namun teknologi ini merupakan 'masa depan' bagi pulau-pulau di Samoa Amerika.
 
"Pengiriman bahan bakar dengan kapal telah lama menjadi risiko lingkungan, dan penggunaan uang pajak yang tidak efisien. Kami ingin seluruh Samoa Amerika didukung oleh tenaga surya pada 2040, tetapi Tau menjadi prioritas sekaligus uji coba," kata Malae, seperti dikutip National Geographic.
 
Pemasangan jaringan listrik di Pulau Tau telah dimulai sejak dua tahun lalu dan sempat tertunda karena masalah teknis dan cuaca buruk. Para ahli dari Tesla dan SolarCity dari California akhirnya mengunjungi Tau untuk membantu mengawasi konstruksi.
 
"Kapal-kapal feri yang menuju pulau itu sering rusak, jadi kami menggunakan perahu nelayan untuk mengangkut panel surya. Kemudian panel-panel surya tersebut harus diangkut lagi menggunakan perahu dayung. Proyek ini tidak sepenuhnya mulus," pungkas Malae. (BB/inilah)


Berita Terkini