Togtogsirah, Sampaikan Pesan Nilai Luhur Kebudayaan
Selasa, 13 Desember 2016
Baliberkarya.com/ist
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Gianyar. Kabupaten Gianyar kembali menunjukkan komitmennya menuju Gianyar sebagai Kabupaten Layak Anak. Hal ini ditunjukkan dengan mewakili Provinsi Bali untuk mengikuti Festival Permainan Tradisional Anak Indonesia (FPTA) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) di Taman Bhinneka Tunggal Ika, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Minggu (11/12/2016).
Dalam acara ini, ratusan anak mulai Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), taman kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) menunjukkan atraksi budaya seperti tarian dan permainan tradisional.
Penampilan Kabupaten Gianyar sendiri diwakili oleh anak-anak dari Sanggar Paripurna Bona. Anak-anak yang berjumlah 16 orang (8 cewek, 8 cowok) yang menampilkan sebuah dolanan berjudul Togtog Sirah mampu memukau penonton yang berasal dari seluruh Indonesia.
Secara garis besar, Togtog sirah merupakan salah satu permainan tradisional Bali yang diartikan sebagai hal untuk mengetuk pikiran, agar kita selalu berpikiran positif dan berfikir kedepan seperti berpikiran tentang Tuhan, orang tua, guru, masyarakat, dan pemerintah. Sehingga nantinya anak-anak tidak lagi mempunyai pemikiran negatif dan tidak terlalu terpengaruh dengan pergaulan modern seperti Gadget dan apalagi sampai terjerumus kedalam Narkoba dan Pergaulan bebas.
Dalam dolanan togtog sirah tidak hanya sekedar mengenalkan permainan tradisional Bali, namun didalamnya juga disampaikan pesan tentang nilai-nilai luhur kebudayaan, seperti gotong royong, saling menghargai, tidak membeda-bedakan suku, agama dan ras.
“Dengan melestarikan budaya dan tradisi leluhur kita, anak akan berpikir lebih positif sehingga terbetuk karakter anak yang berkwalitas” ujar I Made Sidia selaku Pembina Tari.
Dalam kesempatan itu, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI Ibu Yohana Susana Yembise yang hadir dalam kesempatan itu, menyambut baik penampilan yang disuguhkan oleh anak-anak Indonesia. Ia mengatakan, Permainan tradisional memiliki banyak manfaat, seperti mengembangkan kecerdasan intelektual, kecerdasan emosi, kreativitas, kemampuan bersosialisasi, dan melatih kemampuan motorik anak.
"Festival yang baru pertama kali dilaksanakan di Indonesia, merupakan bentuk pengenalan budaya lokal sekaligus memenuhi hak anak untuk bermain dan memanfaatkan waktu luang dengan kegiatan yang positif dan kreatif," kata Yohana di lokasi.
Selain permainan dan kebudayaan, FPTA Indonesia juga diisi pameran, pertunjukan, dan perlombaan yang seluruhnya tradisional. Sebanyak 154 permainan tradisional yang telah diidentifikasi, 78 di antaranya dipamerkan dalam festival ini. Dan sejumlah 2.500 anak dari berbagai daerah mengikuti Festival ini sebagai wujud keragaman negara Indonesia. (BB)
Berita Terkini
Berita Terkini
Pemkot Denpasar Imbau Warga Beli LPG 3 Kg di Pangkalan Resmi
10 Januari 2025
Audiensi Bersama Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan
10 Januari 2025
Bappebti Serahkan Pengawasan Aset Kripto ke OJK dan BI
10 Januari 2025