Hindu Harus Dijauhkan dari Kesan Menyimpang
Selasa, 01 November 2016
Baliberkarya.com/ist
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Gianyar. Kendati perkembangan global mengalami titik terpesat, tampaknya isu agama masih menjadi paradoks bagi sebagian masyarakat di dunia. Tak terkecuali di Indonesia.
Sensitifitas menjadi sangat rawan, tatkala masyarakat penganut agama tertentu merasa terusik atas sebuah ucapan maupun tindakan yang dianggap menyinggung kepercayaannya baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Maka, pemahaman tentang harmonisasi perlu ditingkatkan guna mencegah potensi gesekan yang dapat memecah belah NKRI.
Hal itu ditegaskan Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Gianyar Dewa Gde Alit Mudiartha saat membuka sosialisasi penyuluhan agama Hindu dan pembinaan umat Hindu se-Kabupaten Gianyar di Gedung PLUT Bedulu, Selasa (1/11/2016).
Dewa Alit mengatakan, Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) memiliki peran utama dalam memberikan tuntunan kepada umat Hindu, agar tidak mudah terprovokasi oleh isu SARA.
Dengan mengutamakan upaya pencegahan, ditambah pemahaman, maupun pengamalan ajaran agama penting diberikan secara terus menerus kepada umat. Hal tersebut untuk mencegah agar umat tidak terlalu fanatik secara berlebihan terhadap agama.
“Jika sampai tahap itu, akan sangat berbahaya,” ungkapnya.
Lebih lanjut, mantan Kepala Disdikpora Kabupaten Gianyar itu mengajak seluruh umat se-Dharma, untuk senantiasa menerapkan ajaran Hindu dengan benar, dan tidak melenceng, yang berpotensi menciptakan pola pikir radikalisme.
Saat ini, Pemkab Gianyar telah memiliki Forum Kerukunan Umat Beragama sebagai wadah komunikasi antar lembaga umat.
”Saya minta, suasana kondusif selama ini tetap terjaga,” ucap pejabat asal Kendran, Tegalalang itu.
Sementara, Ketua PHDI Kabupaten Gianyar I Gusti Mangku Adi Arta mengatakan, sosialisasi tersebut diikuti oleh perwakilan per kecamatan masing-masing berjumlah 50 orang, terdiri atas pemangku, bendesa, karang taruna, penyuluh agama dari kalangan PNS dan non PNS.
Sosialiasi ini bertujuan mempererat hubungan antar masyarakat, dan memberi pemahaman tentang Hindu, agar masyarakat semakin tebal kecintaannya terhadap agama Hindu.”Adat menyama braya kunci utama harmonisasi di Bali, jadi harus dilestarikan sepanjang masa,” kata dia. (BB)
Berita Terkini
Berita Terkini
Pemkot Denpasar Imbau Warga Beli LPG 3 Kg di Pangkalan Resmi
10 Januari 2025
Audiensi Bersama Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan
10 Januari 2025
Bappebti Serahkan Pengawasan Aset Kripto ke OJK dan BI
10 Januari 2025