Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Disinilah Salah Satu Pusat Jual Beli Kenikmatan di Bali Barat

Senin, 17 Oktober 2016

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Jembrana. Kabupaten Jembrana yang terletak di ujung barat Pulau Bali, berdekatan dengan Banyuwangi, Jawa Timur, selain berjuluk "Bumi Makepung" memiliki tempat terkenal lainnya selain kawasan Delod Berawah.
 
Daerah tersebut terkenal dengan nama "Batu Karung" yang terletak di Desa Melaya, Kecamatan Melaya, Jembrana tepatnya di pinggir jalan raya Denpasar-Gilimanuk. Lokasi ini terletak sekitar lima kilometer dari arah pelabuhan Gilimanuk.
 
Dinamakan "Batu Karung", bukan karena daerah ini indah dengan hamparan bebatuan besar-besar menyerupai karung, melainkan daerah ini dikenal dengan nama "Batu Karung" lantaran di lokasi ini banyak berjejer warung-warung sederhana dan terkesan kumuh.
 
Meski warungnya terkesan kumuh, pengunjung biasanya selalu banyak, terutama pada saat malam hari. Namun jangan salah, bukan makanan dan minuman yang membuat pengunjung ramai, melainkan para wanita berdandan menor yang membuat daya tarik dan menghipnotis para pengunjung.
 
Wanita-wanita berdandan menor dengan usia kisaran 30 sampai 45 tahun tersebut sudah tersohor memberikan layanan kenikmatan bagi para pengunjung yang mampir ke warung-warung tersebut.
 
Dari keterangan sejumlah warga sekitar, di lokasi tersebut sedikitnya ada tiga warung yang menyiapkan wanita-wanita penghibur. Masing-masing warung biasanya menyiapkan 2 sampai 3 orang wanita penghibur.
 
Tarifnya juga relatif murah, kisaran Rp 50 ribu sampai Rp 100 ribu untuk sekali kencan. Bayaran bagi para wanita penghibur tersebut masih harus dipotong Rp 10 ribu oleh empunya warung untuk sewa kamar.
 
"Di sini sejak jaman dodol memang sudah ada pelacuran dan tidak pernah berhenti, meskipun sering dioperasi petugas," ujar MA, salah seorang warga sekitar, Senin (17/10/2016).
 
Menurut MA, keberadaan para wanita penghibur di lokasi tersebut dirasa sangat mengganggu warga sekitar, terutama saat malam hari karena penggunjungnya kebanyakan sopir-sopir truk.
 
Bahkan menurutnya, lokasi tersebut kerap dijadikan lahan pungli oleh oknum petugas, yang kerap menyambangi tempat tersebut. Seluruh wanita penghibur tersebut berasal dari Jawa. Parahnya lagi lokalisasi tersebut buka 24 jam.
 
"Intinya kami ingin petugas dan pemerintah gencar melakukan operasi agar lokasi itu bersih dari prostitusi karena sangat mengganggu warga. Aparat kami minta jangan ompong dan suka pungli saja," imbuh warga lainnya. 
 
Sementara itu, Perbekel Melaya, I Made Mara dikonfirmasi mengatakan lokalisasi yang akrab dengan sebutan "Batu Karung" tersebut memang sudah ada semenjak puluhan tahun yang lalu. 
 
Namun sempat sepi dan akhirnya tutup lantaran sepi pengunjung. Pihaknya mengaku akan segera berkoordinasi dengan instansi terkait guna menindaklanjuti kembali maraknya praktek prostitusi tersebut.
 
"Setahu saya memang masih ada tetapi sudah sepi. Saya pikir masyarakat sudah tahu bahanya penyakit HIV AIDS makanya tempat-tempat seperti itu pasti sepi pengunjung," pungkas Mara.(BB).


Berita Terkini