Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

DPRD Bali Sayangkan, Telan Rp 428,7 M, Bendungan Titab Belum Difungsikan

Selasa, 11 Oktober 2016

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

istimewa

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Buleleng. Anggota Komisi III DPRD Provinsi Bali Wayan Adnyana menyoroti Bendungan Titab-Ularan di Buleleng, yang sampai saat ini tak kunjung difungsikan. Padahal, megaproyek yang dikerjakan pada tahun 2011 hingga 2015 dengan nilai kontrak sebesar Rp 428,7 miliar itu telah diresmikan oleh Megawati Soekarnoputri.  "Kehadiran Bendungan Titab ini sangat ditunggu masyarakat. 
 
 
Tetapi pertanyaannya, kenapa airnya belum diisi sampai sekarang? Kenapa bendungan itu belum difungsikan?" kata Adnyana di Denpasar, Senin (10/10/2016). Ketua fraksi Partai Demokrat ini mengatakan, setelah bendunfan itu diresmikan oleh Megawati, sebenarnya sudah dilakukan ujicoba. 
 
 
"Namun terjadi ledakan saat ujicoba itu. Pendapat kita orang awam, jangan-jangan ledakan itu berpengaruh terhadap konstruksi. Ternyata menurut Dinas PU, tidak ada masalah. Katanya, hanya teknis," ujar Adnyana. Hanya saja, menirut dia, jika benar hanya terjadi masalah teknis dalam ledakan tersebut, seharusnya saat ini bendungan Titab sudah dapat difungsikan. "Tetapi kenapa airnya belum diisi sampai sekarang? Ada apa sebenarnya dengan bendungan Titab?" katanya.
 
 
Ia menyayangkan kondisi ini dibiarkan oleh instansi terkait. Padahal, bendungan Titab sudah sangat ditunggu oleh masyarakat. "Harus ada jalan ke luar. Harus dikaji ulang jika memang terjadi masalah. Jangan malah didiamkan seperti ini," tegas Adnyana. Disinggung soal potensi kerugian negara apabila terjadi persoalan dengan konstruksi akibat ledakan saat ujicoba, Adnyana enggan menjawabnya.
 
 
Ia beralasan, pihaknya masih memegang laporan Dinas Pekerjaan Umum, yang menyebutkan tak ada persoalan dengan konstruksi bendungan akibat ledakan yang pernah terjadi. "Semoga saja benar hanya masalah teknis saja. Tetapi dari pemberitaan media saat ledakan itu terjadi, semburan air bahkan mencapai 30 meter dan merendam sekian desa. Belum lagi ledakannya terjadi selama tiga kali ketika itu," katanya.
 
 
Politisi asal Tabanan ini melanjutkan, sesungguhnya ada tiga tujuan utama pembangunan bendungan Titab, yakni untuk meningkatkan produksi pertanian, sebagai sumber pembangkit listrik, dan sebagai obyek wisata. "Kalau tiga tujuan itu belum berfungsi karena belum diisi air, orang mau lihat apa di sana?" pungkas Adnyana. (BB)
 
Baca Juga
==========


Berita Terkini