BNN Pusat Diminta Ambil Alih Tangani Kasus Oknum DPRD Bali Positif Narkoba
Jumat, 23 September 2016
google.com/image
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com - Denpasar. Kepala Badan Narkoba Nasional (BNN) Pusat, Komjen Pol. Budi Waseso (Buwas), diminta mengambil alih kasus oknum anggota DPRD Bali yang positif menggunakan narkoba beberapa waktu lalu.
Pasalnya, meski sudah dinyatakan positif menggunakan narkoba, namun oknum anggota DPRD Bali tersebut hingga kini masih tak tersentuh tangan hukum, baik itu BNN Propinsi Bali ataupun Polda Bali. Hal ini disampaikan Elemen Masyarakat Bali Anti Narkoba (EMBAN), PN Dula.
Dula menyampaikan, pada 28 April 2016, BNN Propinsi Bali telah melakukan tes urin terhadap oknum anggota DPRD Bali dan dinyatakan positif pemakai narkoba. Malahan oknum Wakil Ketua DPRD Bali ini terindikasi sebagai pemakai dan pengedar narkoba. Polda Bali bahkan sudah pernah mengeluarkan surat Perintah Penyelidikan pada tanggal 26 November 2014.
"Kami monitor, sebagian besar masyarakat sudah mengetahui oknum tersebut sebagai pemakai dan pengedar, tapi karena oknum tersebut pejabat sehingga masyarakat takut, apalagi ada oknum polisi biasa keluar masuk rumah oknum dewan tersebut," ucapnya.
Lebih lanjut ia menyatakan, atas temuan dan fakta tes urine tersebut, masyarakat Bali sudah beberapa kali melakukan unjuk rasa damai ke BNN Propinsi Bali agar secepatnya mengambil tindakan. Tapi hingga saat ini tidak ada tindakan apapun terhadap yang bersangkutan.
"Pihak BNN Propinsi Bali hingga kini belum melakukan tindakan konkrit, tetap bungkam, dan tidak berani mengumumkan nama-nama anggota dewan yang terindikasi tersebut. Sementara pihak kepolisian Polda Bali, meski sudah ada surat perintah penyelidikan, tetapi hasilnya tetap tidak ada, ada apa ini?" ujarnya.
Dula juga meminta agar Presiden Jokowi memberi atensi pada kasus ini dan memerintahkan bawahannya untuk menindak dan menghukum oknum-oknum pemakai, pengedar, dan beking beking perdagangan narkoba.
"Kami masyarakat Bali sangat resah dan takut sekali atas peredaran narkoba yang jelas-jelas merusak generasi bangsa, merusak ketahanan Bangsa Indonesia. Apalagi terindikasi pelakunya dari kalangan oknum anggota Dewan yang seharusnya memberi contoh baik bagi masyarakat," ujarnya.
Selain EMBAN, elemen anti narkoba lainnya, GERILYA Bali, juga sudah mempertanyakan hal tersebut, namun hingga kini tak kunjung membuahkan hasil.(BB)
Berita Terkini
Berita Terkini
Pemkot Denpasar Imbau Warga Beli LPG 3 Kg di Pangkalan Resmi
10 Januari 2025
Audiensi Bersama Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan
10 Januari 2025
Bappebti Serahkan Pengawasan Aset Kripto ke OJK dan BI
10 Januari 2025