Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Transportasi Uber Gagal dan Alami Kerugian Besar di Berbagai Negara

Rabu, 14 September 2016

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

istimewa

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com - Nasional. Pemesanan yang dialami jaringan transportasi online Uber di New York sempat naik sekitar 88 persen dari tahun 2015 lalu. Namun, Kenaikan ini ketika pangsa pasarnya telah menurun. 
 
 
Uber memiliki tren penurunan saham tetapi di bagian lain mengalami peningkatan besar. Walaupun kedatangan pesaing baru dan penghematan biaya mengancam pertum buhan dan profitabilitas prospek starup yang paling kaya di AS sepanjang sejarah. Bahkan nilainya melebihi dari nilai Ford atau General Motors (MG), seperti mengutip finance.yahoo.com.
 
 
Ambisi Uber adalah mengubah transportasi di seluruh dunia seperti transportasi mobil dengan self-driving dan raturan juta driver yang melayani order secara online. Jangkauannya lebih 250 kota di 50 negara. Tetapi tahun ini telah mengalami sedikit tekanan bagi perusahaan starup yang didirikan enam tahun lalu ini.
 
Uber sempat berhasil masuk ke China dengan membeli perusahaan pesaing untuk pasar di Cina pada bulan Agustus dengan menelan biaya US$2 miliar. Ini bagian dari upaya agresif untuk menaikkan harga saham secara dominan. 
 
Sebagai hadiah hiburan, Uber mendapat saham di Didi Chuxing dari pesaing lokal yang mulai tumbuh. Tetapi saat ini dapat memanfaatkan pertumbuhan China dengan investasi pengganti, bukan secara langsung.
 
Di pasar dalam negeri (AS) Uber telah terlibat dalam perang harga dengan pesaingnya, Luft dan yang lainnya. Uber memikat divernya dengan bonus dengan menaikkan tarif dan memberi pelanggan diskon yang menggerus pendapatan. 
 
Beberapa analis menilai sebagai persaingan di tingkat bawah yang mengemas layanan dan meninggalkan potensi keuntungan.
 
 
Untuk pasar India, sebagai salah satu pasar yang sedang mengalami pertumbuhan yang sangat penting bagi Uber juga terlibat persaingan dengan pemain lokal yang bernama Ola. Mereka menarik investasi dari pemodal kaya seperti Softbank. Para pemain lokal bertekat menggagalkan pertumbuhan raksasa dari AS. Hasilnya terjadi perang tarif yang menguji ketabahan Uber.
 
 
Dari semua itu, pesaing baru yang menakutkan di pasar starup seperti Google Alphabet (GOOGL). Raksasa teknologi ini baru saja meluncurkan sebuah layanan carpool di San Francisco. Layanan baru ini secara tidak langsung bersaing dengan bisnis inti Uber. Tetapi penumpang akan naik dengan cara yang sama yaitu dengan diver dan ada sistem sharing biaya.
 
 
Apalagi google memiliki layanan pemetaan yaitu Waze dan telah mengembakgnan tekonologi di kendaraan. Itu sudah menjadi ketergangungan pengguna transportasi di masa depan. Jadi situasi persaingan dengan cepat berubah bagi Uber.
 
 
Berbagai tantangan telah menekan kinerja keuangan Uber. Dari bocoran dokumen keuangan menunjukkan Uber kehilangan potensi pendapatan US$1,3 miliar pada semester pertama 2016. Banyak dari operasi yang gagal di China. Uber juga kehilangan US$100 juta untuk operasi di AS pada kuartal kedua.
 
 
Ini adalah hal yang mengejutkan karena CEO Uber, Travis Kalanick pada awal tahun sempat mengatakan Uber adalah bisnis yang menguntungkan di AS. Namun, sebagian analisa menilai hal itu karena Uber telah mengurangi bonus dan diskon untuk pengemudi pada kuartal pertama.(BB).


Berita Terkini