Terduga Pembunuh Polisi di Pantai Kuta dari Australia dan Inggris
Jumat, 19 Agustus 2016
baliberkarya
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com - Denpasar. Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Denpasar, Komisaris Besar Hadi Purnomo menyatakan jika terduga tersangka pembunuhan anggotanya di Pantai Kuta, Aipda I Wayan Sudarsa adalah warga negara Australia dan Inggris.
Menurut Hadi Purnomo, dua warga asing dari dua negara berbeda yaitu David Taylor (yang sebelumnya dirilis polisi dengan nama Thomas Schon) dan Sara Connor.
"Terduganya itu adalah inisial DT (David Taylor) dari Inggris dan SC (Sara Connor)," ucap Hadi Purnomo di Mapolda Bali, Jumat (19/8/2016).
Hadi Purnomo mengaku pihaknya memiliki bukti kuat untuk menetapkan keduanya sebagai terduga tersangka. Hal itu berdasarkan keterangan sejumlah saksi dimana terduga tersangka terlihat berlumuran darah saat ke luar dari Pantai Kuta.
"Saksi tukang ojek berinisial SY, terduga tersangka berdarah-darah. Dia mau naik ojek tapi tidak diterima, sehingga dia jalan kaki pulang ke home stay. Yang berdarah-darah itu terduga tersangka laki-laki. Itulah mengapa darah berceceran dari dalam hingga ke luar pantai," jelasnya.
Tidak hanya itu saja, lanjut Hadi Purnomo, ada rekaman CCTV terduga tersangka di home stay tempat penginapan yang mereka sewa.
"Ada rekaman saat dia meminjam pakai alat surfing. CCTV-nya ada. Waktu berdarah-darah juga ada saksi resepsionis yang melihat. Sudah kita periksa saksi-saksi itu," jelasnya.
Lebih lanjut Hadi Purnomo membeberkan, dari hasil pemeriksaan di home stay tempat pelaku menginap, polisi menemukan sejumlah bercak darah di beberapa titik di kamar yang disewa Taylor dan Sara.
"Ada darah yang ada di home stay. Itu ada di dinding, di handuk dan diasbak," tuturnya.
Hadi Purnomo mengakui saat ini pihaknya sedang mencocokkan temuan darah di penginapan terduga tersangka dengan darah yang ditemukan di TKP (Tempat Kejadian Perkara).
"Darah yang ada di home stay dan darah yang ada di TKP kita cocokkan. Itu positif darah manusia. Tapi belum kita pastikan apakah itu darah terduga tersangka atau korban," katanya.
Keyakinan polisi, sambung Hadi Purnomo, semakin kuat jika warga Australia dan Inggris itu sebagai terduga pembunuh polisi di Pantai Kuta juga berangkat dari kartu identitas berupa SIM dan ATM yang ditemukan di TKP, di mana Aipda I Wayan Sudarsa ditemukan tewas bersimbah darah.
"Bukti kuat mereka terduga adalah identitas berupa SIM dan ATM yang terdapat di TKP. Dan, di TKP ada orang yang melihat ada orang mencari SIM tersebut, perempuan bule dan laki-laki yang sudah berdarah-darah. Malam itu juga mereka cari. Makanya ceceran darahnya sampai ke luar," pungkasnya.(BB).
Berita Terkini
Berita Terkini
Pemkot Denpasar Imbau Warga Beli LPG 3 Kg di Pangkalan Resmi
10 Januari 2025
Audiensi Bersama Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan
10 Januari 2025
Bappebti Serahkan Pengawasan Aset Kripto ke OJK dan BI
10 Januari 2025