Kadin Bali Apresiasi Realisasi “Shortcut†Denpasar-Singaraja. Ini Alasannya!
Rabu, 03 Agustus 2016
Baliberkarya.com/ist
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Denpasar. Kalangan bisnis yang bergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Bali mengacungkan jempol dan memberikan apresiasi tinggi atas direalisasikannya pembangunan “shortcut” Denpasar-Singaraja pada tahun 2017. Hasil dari upaya gigih Gubernur-Wagub Bali Mangku Pastika-Ketut Sudikerta yang didukung penuh DPRD Bali itu dinilai akan memberi banyak dampak ekonomi bagi masyarakat.
“Realisasi shortcut itu akan memberi dampak besar terhadap perekonomian Bali,” ujar Ketua Kadin Bali, AA. Ngurah Alit Wiraputra, SH, MH, Rabu (3/8/2016).
Menurut Wiraputra, kehadiran shortcut itu penting sekali bagi percepatan pengembangan ekonomi, terutama akibat biaya transportasi yang lebih murah dan ketersediaan produk barang dan jasa lebih cepat dan berkualitas.
Shortcut akan mengurangi kelambatan arus barang dan jasa dari Bali Utara ke Selatan dan sebaliknya.
“Produksi pertanian yang dipasok dari Buleleng untuk pariwisata dan kebutuhan masyarakat di Selatan akan bisa sampai lebih cepat, lebih segar, dan ongkos distribusinya lebih murah. Dengan demikian produk-produk dari Utara akan semakin memiliki daya saing dalam pemenuhan kebutuhan kita di Bali,” ujar mantan Ketua Kadin Kabupaten Badung itu.
Namun, menurutnya, realisasi hanya satu shortcut belumlah memadai untuk memperoleh dampak ekonomi yang besar. Dibutuhkan keberlanjutan realisasi shortcut-shortcut berikutnya yang bisa memecah ganjalan. Termasuk shortcut Kuta-Tanah Lot.
“Kami mendorong Pak Gubernur dan Wagub untuk terus gigih memperjuangkan realisasi shortcut berikutnya,” tandas Wiraputra.
Diberitakan sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum telah menggarap Detail Engineering Design (DED) pembangunan Shortcut Candhi Kuning II.
Nantinya, Shortcut Candi Kuning II (di Desa Candi Kuning, Kecamatan Baturiti, Tabanan) yang dirancang sepanjang 385 meter ditarget sudah selesai dibangun tahun 2017.
Secara keseluruhan, ada 10 shortcut senilai total Rp 2 triliun yang direncanakan dibangun sepanjang jalur Denpasar (Bali Selatan)-Singaraja (Buleleng, Bali Utara).
Namun, dari 10 shortcut yang direncanakan tersebut, hanya 4 shortcut di antaranya yang memungkinkan untuk segera dibangun.
Sedangkan sisanya, masih memiliki permasalahan terkait kelandaian yang melebihi 10 persen.
Shortcut Candi Kuning II yang ditarget rampung tahun 2017 ini merupakan bagian dari 4 shortcut yang memungkinkan segera dibangun di sepanjang jalur Denpasar-Singaraja.
Terkait masalah shortcut jalur Denpasar-Singaraja ini, Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional VIII, Sayeful Anwar, melakukan pemaparan di Ruang Rapat Kantor Gubernur Bali, Niti Mandala Denpasar, Selasa (2/8/2016).
Gubernur Bali Made Mangku Pastika dan Wagub Ketut Sudikerta hadir langsung dalam acara pemaparan oleh Sayeful Anwar.
Sayeful Anwar menyatakan, pembebasan lahan yang belum terselesaikan sampai saat ini, menjadi kendala tersendiri untuk pembangunan short cut di jalur Denpasar-Singaraja. Pihaknya pun mengharapkan masukan-masukan dari instansi terkait, sehingga dapat segera memperoleh solusi.
Dengan terbangunnya shortcut, nantinya bukan hanya jarak tempuh Denpasar-Singaraja yang praktis bisa dipangkas alias dipersingkat. Keberadaan shortcut juga diharapkan mampu mengurangi kemacetan lalulintas.
Sedangkan Gubernur Pastika menyatakan minimal satu dari 4 shortcut yang memungkinkan dibangun dalam waktu dekat akan segera diwujudkan tahun 2017. “Minimal satu shortcut itu selesai-lah. Ini sudah sangat lama kita wacanakan, namun sampai sekarang belum ada realisasi. Sedangkan shortcut yang lainnya menyusul, bersamaan dengan upaya-upaya penyelesaian masalah seperti pembebasan lahan,” jelas Pastika.
Sementara itu, Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta mengatakan pembangunan shortcut di sepanjang jalur Denpasar-Singaraja akan memangkas kelokan-kelokan yang selama ini menjadikan jarak tempuh sangat panjang dan lama. Sekarang, tinggal membebaskan lahan untuk pembangunan shortcut.
“Lahan yang kita pakai nanti, ada lahan aset pemerintah daerah, kemungkinan ada juga lahan milik masyarakat. Pembebasan lahan ini biasanya agak lama,” ujar Sudikerta seraya menyebutkan pihaknya segera akan berkoordinasi dengan Dinas Kehutanan Provinsi Bali untuk pembebasan lahan.
Sudikerta menyebutkan, hitung-hitungan Pemprov Bali, pembebasan lahan yang dibutuhkan untuk 4 shortcut sepanjang jalur Denpasar-Singaraja mencapai sekitar 28.710 meter persegi. Rinciannya shortcut Candi Kuning I butuh pembebasan lahan seluas 11.235 meter persegi, shortcut Candi Kuning II perlu lahan 5.775 meter persegi, shortcut Sukasada I perlu lahan 5.670 meter persegi, dan shortcut Sukasada II membutuhkan lagan 6.030 meter persegi.
”Kalau pembangunan fisiknya bisa cepat, tapi berdasarkan pengalaman selama ini, pembebasan lahan jadi kendala. Kita punya pengalaman susah pembebasan lahan kalau untuk bangunan infrastruktur jalan. Kita pernah mengembalikan dana pusat Rp 250 miliar untuk bangun jalan, karena pembebasan lahannya terkendala,” ujar Sudikerta saat dikonfirmasi NusaBali secara terpisah, Selasa kemarin.
Sudikerta mengatakan, 4 paket shorcut sepanjang jalur Denpasar-Singaraja ini bukan termasuk dalam paket-paket program ruas jalan tol senilai Rp 30 triliun yang pernah diusulkan ke pusat. “Shortcut ini bukan bagian paket jalan tol yang kita usulkan sebelumnya. Beda lagi ini,” ujar Sudikerta yang juga Ketua DPD I Golkar Bali.
Menurut Sudikerta, shorcut yang dibangun ini nantinya akan memangkas jarak tempuh Denpasar Singaraja yang panjangnya menvapai 78 kilometer. Selama ini, jarak tempuh Denpasar-Singaraja melalui Bedugul ditempuh dalam 2-3 jam. Nah, dengan adanya 4 shortcut yang akan dibangun tersebut, diharapkan jarak tempuh Denpasar-Singaraja terpangkas menjadi hanya 1,5 jam. (BB)