Sekitar 15 000 Warga Australia Tinggal Permanen di Bali
Rabu, 22 Juni 2016
Baliberkarya/ist
Baliberkarya.com-Denpasar. Kepala Biro Humas Setda Provinsi Bali I Dewa Gede Mahendra Putra mengapresiasi acara ramah yang digelar Konsulat Jenderal Australia yang juga melibatkan awak media.
Menurutnya, pertemuan seperti akan memberikan banyak informasi bagi pihak Konjen yang merupakan perwakilan negeri kangguru tersebut di Pulau Dewata. “Terlebih Bali sudah menjadi rumah kedua bagi para wisatawan mancanegara asal Australia,” ujar Mahendra saat menghadiri acara bersama Konsul Jenderal Australia untuk Bali Helena Studdert di Restauran Madam Tan, Renon Denpasar (22/6/2016).
Pada kesempatan itu Dewa Mahendra menyampaikan respon positifnya atas jumlah kunjungan wisman asal australia yang terus meningat dari tahun ke tahun. Kedekatan Bali dengan Australia menurut Dewa Mahendra adalah sangat erat terlihat jelas dengan sejumlah kerjasama di bidang pendidikan, kesehatan, penanganan kegawatdaruratan.
Ia juga menjelaskan setelah kunjungan Gubernur Pastika ke Australia beberapa waktu lalu pihak Royal Darwin Hospital juga telah mengunjungi Bali untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman bagi penyempurnaan pembangunan Rumah Sakit Bali Mandara yang tengah dibangun oleh Pemprov.
Ditambahkannya Pemprov Bali saat ini terus berkomitmen meningkatan kualitas pariwisata Bali di tengah derasnya arus globalisasi. “Pariwisata Bali yang bertumpu pada adat budaya masyarakatnya akan tetap dijaga kelestariannya sehingga Bali akan terus maju sejalan dengan perkembangan zaman namun budaya dan adat istiadat Bali akan tetap terjaga,” ujarnya.
Ia juga menegaskan komitmen Pemprov terhadap pengembangan pariwisata Bali namun tidak akan membuat budaya Bali tercabut dari akarnya. Hal senada juga disampaikan oleh Studdert. Menurutnya hampir sekitar 80 000 warga Australia berkunjung ke Bali setiap bulannya dan sekitar 15 000 tinggal secara permanen di Bali. Dari jumlah tersebut 80 % wisman asal Australia menyatakan keinginannya untuk kembali lagi berwisata ke Bali.
Menurutnya hal ini disebabkan oleh beberapa faktor , selain karena dekatnya jarak antara Australia dan Bali juga disebabkan oleh daya tarik yang luar biasa dari kentalnya budaya adat istiadat Bali serta keramah tamahan penduduknya. Ia berharap Bali kedepannya dapat meningkatkan layananan pariwisatanya tanpa meninggalkan tradisi dan budayanya.
Potensi budaya yang dimiliki oleh hampir setiap wilayah di Bali merupakan potensi atraksi pariwisata bagi wilayah tersebut. “Saya salut pada Bali, pariwisata berkembang, budaya masih kuat dan teknologi tetap berjalan, “ imbuhnya.
Studdert yang baru menduduki posnya selama 6 bulan ini berharap melalui acara ramah tamah ini komunikasi yang baik bisa lebih terbangun antara pihaknya dengan Pemprov Bali dan media yanga ada di Bali. Ke depannya diharapkan akan banyak peluangdan potensi yang bisa dikerjasamakan negaranya dengan Bali.(bb)