Strategi Kapolda Bali Ungkap Pelaku dan Antisipasi Pembunuhan Antar Ormas
Minggu, 05 Juni 2016
Baliberkarya
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com - Denpasar. Masyarakat banyak berharap agar aksi kekerasan yang berujung tewasnya korban Dewa Gede Artawan (30) atau yang akrab dipanggil Dewa Satria di Banjar Dentiyis, Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar pada Jumat sore lalu oleh beberapa orang yang tidak dikenal dengan memakai cadar atau penutup muka sambil membawa senjata tajam (sajam) segera bisa terungkap para pelaku dan motif pembunuhan sadis tersebut.
Terkait harapan dan desakan masyarakat Bali itu, Kepala Kepolisian Daerah (Polda) Bali, Irjen Pol Sugeng Priyanto meminta kepada masyarakat untuk bersabar dan membiarkan kepolisian bekerja mengungkap kasus ini. Menurutnya, hingga kini pihaknya masih melakukan pendalaman terkait kasus memilukan dan menyayat hati itu.
Jenderal bintang dua tersebut mengaku pihaknya kini masih melakukan pengembangan dan berupaya mengumpulkan bukti semaksimal mungkin. Sugeng juga mengimbau kepada kelompok masyarakat ke depannya agar tidak bermain hakim sendiri dalam menyelesaikan suatu persoalan.
"Kepolisian sedang melakukan penyelidikan dan penyidikan. Mudah-mudahan pelakunya segera dapat ditangkap. Kita proses sesuai dengan peraturan hukum yang berlaku. Berikan kesempatan kepada kepolisian untuk mengungkap kasus ini," ucap Sugeng di sela-sela acara jalan sehat menyambut HUT Bhayangkara ke-70 di Lapangan Niti Mandala Renon, Minggu (5/6/2016).
"Penyelidikan sudah dimulai. Jangan menyelesaikan permasalahan sendiri di luar aturan-aturan hukum yang berlaku. Percayakan kepada kami, kepolisian sedang bekerja. Berikan kami informasi yang berharga agar kasus ini segera terungkap. Siapapun yang bersalah agar diproses sesuai prosedur," imbuhnya.
Sugeng menegaskan jika pihaknya belum dapat memastikan motif yang melatarbelakangi insiden berdarah itu. Ia kembali berharap kepada masyarakat Bali untuk bersabar ditengah pihak kepolisian yang sedang mengusut kasus yang mengemparkan masyarakat Bali tersebut.
Ketika Sugeng didesak terkait opini publik bahwa peristiwa tersebut merupakan buntut dari ketegangan antarormas, yang baru-baru ini kembali berlanjut, ia menepis dan baru bisa memberikan keterangan lebih jauh, apabila bukti-bukti yang ada dipihaknya telah terkumpul dan selesai dianalisis.
"Polisi berpikirnya itu tidak berasumsi menduga-duga. Kita berangkat dari bukti yang kita temukan, lalu kita analisis. Jadi jangan dibalik-balik, diduga dulu nanti arahnya kan nggak betul. Untuk saat ini kita tidak boleh curiga kepada siapapun dulu sampai ada bukti kuat. Kita kumpulkan saksi sebanyak-banyaknya lalu kita akan simpulkan," tegasnya.
Untuk mencegah peristiwa serupa, Sugeng menuturkan pihaknya berencana mengadakan pertemuan dengan kepala daerah maupun tokoh masyarakat Bali, untuk menemukan solusi yang lebih permanen dalam menyikapi kasus kekerasan di Bali.
"Saya sudah bicara dengan Pak Gubernur, kami memang berencana untuk berkumpul dimana kepala daerah, kepolisian dan tokoh masyarakat akan mencari solusi yang lebih permanen," pungkasnya. (BB)