Operasi Ketupat Agung 2025 di Jembrana: Kriminalitas Turun, Kecelakaan Naik
Selasa, 08 April 2025

Ket poto: Pemeriksaan di Pelabuhan Gilimanuk
Baliberkarya.com - Jembrana, Operasi Ketupat Agung 2025 yang digelar sejak 23 Maret hingga 6 April di Kabupaten Jembrana, Kepolisian Resor (Polres) Jembrana mencatat adanya penurunan tingkat kriminalitas selama masa operasi, yakni sebanyak lima kasus dibanding periode yang sama tahun lalu.
Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Polres Jembrana, Inspektur Polisi Satu (IPTU) Aldri Setiawan, menyampaikan bahwa situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) selama operasi berlangsung menunjukkan tren positif.
“Jika dibandingkan dengan pelaksanaan Operasi Ketupat Agung tahun lalu, gangguan kamtibmas mengalami penurunan signifikan sebanyak lima kasus atau sekitar 35,7 persen,” ujar IPTU Aldri dalam keterangan persnya, Selasa (8/4).
Secara rinci, kasus kejahatan menurun empat kasus (36,4%), gangguan kamtibmas turun dua kasus (66,7%), dan pelanggaran tercatat nihil. Namun demikian, kasus bencana justru mengalami peningkatan satu kasus (100%).
Meski demikian, data kecelakaan lalu lintas menunjukkan tren berbeda. Jumlah kecelakaan meningkat tiga kasus (16,7%) dibanding tahun sebelumnya. Namun, korban meninggal dunia tercatat mengalami penurunan signifikan sebanyak tiga orang (75%). Korban luka berat tetap nihil, sementara korban luka ringan meningkat empat orang (17,4%). Kerugian materiil pun berhasil ditekan, turun sebesar Rp11,65 juta (19,9%).
“Perlu digarisbawahi bahwa pihak-pihak yang terlibat dalam kecelakaan bukanlah pemudik maupun wisatawan,” tegasnya.
Dalam hal penindakan pelanggaran lalu lintas, pihaknya mencatat penurunan sebanyak 264 perkara (42,2%). Rinciannya, tilang manual justru meningkat 55 perkara (5.500%), sementara tilang melalui Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) statis naik 14 perkara (1.400%). “Teguran menurun drastis sebanyak 333 perkara (53,2%) dan ETLE mobile tetap nihil,” terangnya.
Ia mengaku, upaya preemtif melalui Pendidikan Masyarakat Lalu Lintas (Dikmas Lantas) turut diperkuat. Kegiatan penyuluhan meningkat 10 kali (10,2%) dan penyebaran informasi naik 86 kali (8,1%). Sementara itu, kegiatan preventif seperti Turjawali (Pengaturan, Penjagaan, Pengawalan, dan Patroli) juga mengalami peningkatan total 130 kegiatan (9,4%). “Pengaturan naik 87 kegiatan (12,2%), penjagaan naik 47 kegiatan (9,7%), pengawalan tetap empat kegiatan, dan patroli turun empat kegiatan (2,2%),” ungkapnya.
Dari sisi arus mudik dan balik, imbuh Aldri, jumlah kendaraan yang meninggalkan wilayah Jembrana mengalami peningkatan sebanyak 15.436 unit (10,5%). Kenaikan terjadi pada kendaraan roda dua sebesar 7.516 unit (9,3%) dan roda empat sebanyak 4.753 unit (7,2%). “Jumlah penumpang pun meningkat 45.782 orang (8,9%),” ucapnya.
Sebaliknya, kata Aldri, kendaraan yang datang ke Jembrana mengalami penurunan 2.856 unit (3%). Kendaraan roda dua turun signifikan sebanyak 5.896 unit (14,7%), sementara kendaraan roda empat naik 826 unit (1,5%). “Jumlah penumpang yang datang tercatat meningkat 5.453 orang (1,4%),” pungkasnya. (BB)
Berita Terkini
Berita Terkini

Berita Terpopuler



