Konsisten Jalankan Tradisi Bali, Tokoh Pendidikan: Sejak Awal Yakin Koster Gubernur Bali 2 Periode
Rabu, 29 Januari 2025
Ket Foto: Gubernur Bali Terpilih 2025-2030 Dr Ir Wayan Koster bersama Rektor UPMI Bali Prof Made Suarta di depan Rektorat kampus belum lama ini.
Baliberkarya.com - Denpasar. Dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali, Gubernur Bali terpilih Wayan Koster telah menanamkan fondasi kuat pembangunan Bali 100 tahun kedepan.
Kini pada periode kedua 2025-2030, Gubernur Koster akan memperkuat penerapan setiap program pro krama Bali, budaya seni, tradisi, dan alam Bali.
Semua yang telah dilakukan Gubernur asal Desa Sembiran ini bukan semata untuk dirinya. Melainkan untuk anak cucu krama Bali sebagai penerus pembangunan Pulau Dewata.
Gubernur Koster ingin Bali ajeg dengan tatanan menjaga keharmonisan dan kesucian budaya dan alam Bali.
Ia selalu konsisten menjalankan tradisi Bali. Komitmen dan keseriusan inilah yang membawanya kembali memimpin Bali periode kedua.
Krama Bali kembali mempercayainya sebagai orang nomor satu di Pulau Dewata.
Keyakinan ini telah dianalisa dan diprediksi tokoh pendidikan di Bali jauh hari sebelum proses pemilihan Gubernur Bali 2024.
Mereka yakin Wayan Koster akan kembali terpilih menjadi Gubernur Bali periode kedua.
"Kami yakin Pak Koster kembali terpilih sebagai Gubernur Bali karena beliau konsisten melaksanakan hal-hal bersifat tradisi. Hanya orang Bali yang tahu hal-hal bersifat tradisi itu. Analisa tersebut menjadi kenyataan," kata Rektor Universitas PGRI Mahadewa Indonesia (UPMI) Bali, Prof Made Suarta di Denpasar.
Menurut Prof Made Suarta bukan hanya dirinya yang menganalisa hal itu. Kurang lebih puluhan tokoh pendidikan Bali memprediksi hal serupa. Hasilnya sesuai harapan krama Bali.
"Analisa kami sekitar 20 pimpinan universitas di Bali, kami yakin Pak wayan Koster Gubernur Bali dua periode," ujarnya.
Prof Made Suarta dan civitas UPMI Bali mengapresiasi berbagai kebijakan Gubernur Koster yang berpihak pada budaya seni, adat istiadat dan tradisi Bali.
Seperti Penggunaan Busana Adat Bali, Pelindungan dan Penggunaan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali, memberi landasan kuat untuk Desa Adat, Penguatan dan Pemajuan Kebudayaan Bali, Kain Tenun Endek Bali atau Kain Tenun Tradisional Bali, Festival seni, Program Jantra Tradisi Bali, pusat kebudayan Bali di Klungkung dan masih banyak kebijakan lainnya.
Kebijakan itu telah dijalankan sejak periode 2018-2023, dan dilanjutkan 2025 hingga 2125 dalam haluan pembangunan Bali 100 tahun kedepan Bali Era Baru.
"UPMI tegak lurus dengan pemerintah, program Gubernur Koster kami laksanakan 100 persen. Seperti bahasa Bali, budaya, adakan lomba menulis di lontar, pidato bahasa Bali, termasuk penerapannya di kampus, kami juga kenakan pakaian adat setiap hari kamis. Hal ini kami lakukan karena UPMI tegak lurus dengan aturan pemerintah," jelasnya. (Rls/BB)