Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Selama Musim Kemarau 2024, 26 Kali Terjadi Kebakaran di Jembrana

Rabu, 31 Juli 2024

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

Ket poto: Kebakaran kandang bibit ayam di Kelurahan Tegalcangkring

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com – Jembrana. Peristiwa kebakaran di kabupaten Jembrana selama musim kemarau dan diselingi cuaca buruk angin kencang didominasi kebakaran bangunan serta lahan yang mengakibatkan kerugian mencapai Rp. 2,1 miliar. Selama kurun 7 bulan periode Januari-Juli 2024 sebanyak 26 peristiwa kebakaran telah terjadi di berbagai lokasi di Kabupaten Jembrana.

Saat dikonfirmasi, Kabid Damkar dan Penyelamatan, Satpol PP Jembrana, I Kadek Rita Budhi Atmaja mengatakan, di musim kemarau peristiwa kebakaran di Jembrana menimpa mulai dari rumah tinggal, sepeda motor, kantin sekolah, ruangan wakil kepala sekolah, usaha kayu, gudang, lahan hingga terakhir kandang ayam ternak. "Hingga kemarin ada 26 peristiwa kebakaran yang terjadi di Jembrana," ungkapnya, Rabu (31/7/2024).

Menurutnya rata-rata peristiwa kebakaran lebih banyak terjadi pada bangunan serta lahan. Disisi lain juga ada kebakaran yang terjadi pada sepeda motor, panel listrik, hingga regulator gas LPG. "Sebagian besar kita tangani. Namun ada juga sebagian yang ditangani oleh masyarakat seperti dengan menggunakan alat pemadam kebakaran (APAR) pada regulator misalnya," terangnya.

Rita juga menjelaskan, pemberian materi dan sosialisasi penggunaan alat pemadam kebakaran (APAR) menjadi sangat penting di masyarakat. Ketika masyarakat paham dengan penggunaan alat tersebut tentunya akan bisa meminimalisir peristiwa kebakaran. Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk tetap waspada dan hati-hati saat menggunakan berbagai bahan yang berpotensi menimbulkan kebakaran.

"Misalnya penggunaan dupa saat sembahyang. Jika sembahyang di rumah agar tidak ditinggalkan begitu saja. Sebaiknya, pastikan api dupa di rumah agar tidak menyala saat ditinggalkan dalam keadaan kosong," ucapnya.

Dampak dari musim kemarau, imbuh Rita, sangat berpotensi menimbulkan kebakaran khususnya pada lahan kering. Masyarakat diharapkan tidak sembarangan saat membakar sampah atau lainnya di lahan yang rentan terbakar.

"Masyarakat harus hati-hati membakar sampah, dan pastikan kalau membakar sampah tidak meninggalkan titik api yang masih hidup. Ini perpotensi sekali terjadi kebakaran disaat musim kemarau seperti sekarang ini,” pungkasnya. (BB)


Berita Terkini