Winasa Effect, Suhu Politik Jembrana Makin Memanas, Pilkada Diprediksi Berlangsung Sengit
Sabtu, 06 Juli 2024
Ket poto: I Gede Ngurah Patriana Krisna bersama I Made Kembang Hartawan
Baliberkarya.com - Jembrana, Setelah mantan Bupati Jembrana I Gede Winasa bebas dari penjara atas kasus kasus korupsi beasiswa STIKES dan STITNA serta kasus korupsi perjalanan dinas sebesar Rp 3.819.554.800,- (tiga milyar delapan ratus sembilan belas juta lima ratus) tensi politik di Kabupaten Jembrana diprediksi akan memanas menjelang Pilkada 2024.
Sinyal yang diperlihatkan Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna (Ipat) saat pembebasan bapaknya I Gede Winasa pada hari Jumat 18.00 sore itu dihadiri simpatisan Winasa dari PDI Perjuangan yang koordinir oleh Kader DPC PDIP Jembrana Ketut Suastika. Selain itu jejak digital berupa poto di media sosial facebook beberapa akun memperlihatkan kedekatan Ipat dengan petinggi PDI Perjuangan Jembrana.
I Gede Winasa juga disambut di kediamannya oleh Ketua DPC PDI Perjuangan I Made Kembang Hartawan dan foto bersama dengan Winasa beserta I Gede Ngurah Patriana Krisna (Ipat). Hal tersebut diprediksi membuat suasana politik di Kabupaten Jembrana akan memanas.
Diketahui sebelumnya saat rapat Koalisi Jembrana Maju (KJM) yang didalamnya didukung 5 partai diantaranya Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sudah menetapkan mengusung petahana Tamba Ipat untuk maju kembali sebagai calon bupati dan wakil Bupati Jembrana dan rencana akan di deklarasi.
Saat dikonfirmasi via whatsapp, koordinator koalisi sekaligus Ketua Partai Golkar I Made Suardana mengaku sudah sepakat akan mendukung kembali Tamba-Ipat. “Golkar koalisi sudah sepakat kembali mendukung Tamba – Ipat, keputusan ini sudah sesuai hasil rapat dan segera deklarasi,” terangnya, Jumat (5/7/2024).
Sementara di tempat terpisah Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna (Ipat) yang juga merupakan anak dari Gede Winasa secara singkat mengatakan, bebasnya I Gede Winasa agar tidak dikaitkan dengan politik. "Ini bentuk dukungan dan kecintaan teman-teman yang masih ingat apa yang dilakukan bapak Winasa masa-masa pemerintahannya, jangan dahulu dikaitkan dengan politik,” tegasnya.
Sementara Kader DPC PDIP Jembrana Ketut Suastika alias Cuhok saat ikut menyambut Gede Winasa di Rutan Negara mengaku, dirinya bersama kader PDIP dan simpatisan Winasa secara bersamaan ke Rutan Kelas II B Negara. “Ini sifatnya spontanitas setelah mendengar kabar pembayaran uang pengganti dan denda oleh bapak Winasa,” jelasnya.
Menurutnya, euforia penyambutan ini sebagai salah satu bentuk kecintaan simpatisan yang ingin bertemu dengan I Gede Winasa. "Mereka ingin bertemu dengan bapak pembangunan Jembrana. The legend Jembrana," ujarnya
Cuhok mengaku mendapat perintah dari Ketua DPC PDIP Jembrana I Made Kembang Hartawan untuk mengkoordinir agar tidak liar sehingga membuat kacau situasi. “Wajar para simpatisan yang datang itu berbagai warna, baik merah, kuning, maupun putih, hijau juga ada itu karena kecintaan bapak Winasa tersebar di berbagai warna,” jelasnya. (BB)