Waduh! Status Diturunkan Siaga, Gunung Agung Malah 'Meletus Lagi'
Selasa, 13 Februari 2018
berbagai sumber
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Karangasem. Untuk kesekian kalinya, Gunung Agung di Karangasem kembali menunjukkan aktivitasnya. Siang tadi, gunung setinggi 3.142 mdpl itu kembali erupsi (meletus).
BACA JUGA : Tergiur Keuntungan Jual Narkoba, Kontraktor Ini Simpan Sabu dan Ekstasi Senilai Rp 1 Miliar
Kolam abu terpantau membumbung setinggi 1.500 meter. Dari laporan periodik yang dikeluarkan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yang disusun oleh Nurul Husaeni, gunung yang terletak di Kabupaten Karangasem itu erupsi pada pukul 11.49 WITA.
Pada saat letusan terjadi, arah angin condong ke timur dan timur laut. Pada saat laporan disusun, cuaca berawan, angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur. Suhu udara 22-29 °C dan kelembaban udara 70-87 persen.
BACA JUGA : Di Bali, BAPETEN Ingatkan Limbah Nuklir Perlu Perlindungan dan 'Asessment Bagi Operator'
Secara visual kabut 0-I hingga kabut 0-II. Asap kawah bertekanan sedang teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang dan tinggi 1.500 meter di atas puncak kawah. Teramati letusan dengan tinggi 1.500 m dan warna asap kelabu.
Kolom asap dan abu teramati dengan ketiggian 1.500 meter di atas puncak, condong ke timur dan timur laut. Dari aspek kegempaan terekam satu kali gempa letusan, satu kali gempa vulkanik dalam dan tektonik jauh satu kali. Saat ini, tigkst aktivitas Gunung Agung berada di level III alias siaga.
PVMBG merekomendasikan agar masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki, pengunjung, wisatawan agar tidak berada, tidak melakukan pendakian dan tidak melakukan aktivitas apapun di zona perkiraan bahaya yaitu di seluruh areal di dalam radius 4 kilometer dari kawah puncak Gunung Agung.
Zona perkiraan bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling aktual atau terbaru.
Masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung agar mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar hujan yang dapat terjadi terutama pada musim hujan dan jika material erupsi masih terpapar di area puncak. Areal landaan aliran lahar hujan mengikuti aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung.(BB).
Berita Terkini
Berita Terkini
Pemkot Denpasar Imbau Warga Beli LPG 3 Kg di Pangkalan Resmi
10 Januari 2025
Audiensi Bersama Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan
10 Januari 2025
Bappebti Serahkan Pengawasan Aset Kripto ke OJK dan BI
10 Januari 2025