Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Mengkhawatirkan, 20 Warga Abiansemal Masuk RS Suspect Meningitis!

Kamis, 09 Maret 2017

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

ilustrasi

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Badung. Sebanyak 20 warga Desa Sibang Gede dan Desa Sibang Kaja, Abiansemal, Badung  menderita sakit karena diduga terkena virus chikungunya. Dugaan tersebut diperkuat dari gejala-gejala yang dialami warga tersebut.
 
Namun hingga saat ini, pihak desa maupun Dinas Kesehatan Badung belum berani memastikan bahwa penyebab dari sakitnya puluhan warga tersebut karena virus chikungunya.
 
 
Pasalnya, hingga saat ini masih menunggu hasil laboratorium dari pihak rumah sakit.
 
Namun, untungnya dari 20 warga tersebut hanya 8 orang saja yang masuk rumah sakit dan memerlukan perawatan. Dengan rincian 1 orang dari Banjar Sintrig, Siban Kaja, 6 orang warga Banjar Bantas Kaja, dan 1 orang warga Banjar Bantas Kelod.
 
Sementara, 12 orang lainnya belum sampai masuk rumah sakit. Namun, tetap harus dilakukan pencegahan karena mengalami gejala serupa. Di antaranya 9 orang dari Bantas Kaja dan 3 orang dari Bantas Kelod.
 
Kejadian itu mulai diketahui saat sejumlah warga mengaku mengalami beberapa gejala seperti pusing, panas badan tinggi, mual hingga muntah-muntah.
 
Bahkan beberapa di antaranya sempat mengalami kejang-kejang, dan penurunan kesadaran.
 
Menurut informasi yang dihimpun, sehari sebelum kejadian tersebut, sejumlah warga sempat makan bersama di sebuah acara hajatan yang digelar oleh warga setempat.
 
Namun, sehari setelah makan bersama ternyata warga tersebut mengalami pusing, panas, hingga kejang-kejang.
 
Perbekel Desa Sibang Gede, Wayan Darmika mengakui bahwa kejadian tersebut terjadi pada warganya. Hanya saja dia belum berani mengatakan lebih jauh terkait penyebabnya.
 
Pasalnya pihaknya juga masih menunggu hasil laboratorium dari rumah sakit.
 
 
“Iya memang benar ada kejadian seperti itu. Namun kami belum berani memastikan apa penyebab kejadian ini, entah virus atau bakteri. Kami masih menuggu hasilnya,” kata Darmika, Rabu (8/3/2017).
 
Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Badung, dr Elly Swandewi Murti, mengakui sudah menerima informasi tersebut dan sedang melakukan penyelidikan di lapangan terhadap penyebab kejadian tersebut.
 
“Sampai saat ini kami belum berani memastikan apa penyebabnya, karena masih menunggu hasil laboratorium seperti sampel darah, dari rumah sakit. Kemarin masih dirawat dengan suspect meningitis atau penanganan dugaan infeksi selaput yang menyelimuti otak dan saraf tulang belakang,” jelasnya.
 
Elly mengatakan, setelah hasil laboratorium keluar baru akan diketahui penyebab kejadian tersebut, apakah karena virus atau bakteri.
 
Karena kasus ini tergolong baru pertama kali terjadi di Gumi Keris, sehingga pihaknya harus memperdalam lebih jauh dengan melakukan penyelidikan epidemiologi (kasus penyakit, Red), khususnya penyakit menular terutama yang berpotensi terjadinya kejadian luar biasa (KLB) atau wabah.
 
“Namun kami sudah melakukan langkah-langkah penanganan dengan cepat. Karena ditakutkan jika tidak melakukan penanganan cepat akan terjadi hal yang tidak diinginkan atau bisa menimbulkan gangguan pada syaraf otak,” terangnya.
 
Selanjutnya, kata dia, Dinas Kesehatan akan melakukan penyuluhan dan sosialisasi terkait penyakit baru ini seraya melakukan penyelidikan epidemiologi untuk memperdalam proses penularan virus/bakteri chikungunya ini.
 
Kapolsek Abiansemal, Kompol Nyoman Weca mengatakan, setelah menerima informasi tersebut, pihaknya langsung meninjau ke lapangan dan melakukan koordinasi dengan warga sekitar dan pihak desa serta puskesmas setempat.
 
“Kami mendapat infomarsi bahwa beberapa warga di Sibang Gede terserang penyakit dan dirawat di beberapa rumah sakit di Denpasar dan Badung. Selanjutnya melakukan peninjauan dan koordinasi dengan pihak desa,” ucapnya.
 
 
Kompol Weca pun mengakui siap membantu tim kesehatan untuk melakukan penyelidikan terhadap penyebab dari banyaknya warga yang terserang penyakit diduga chikungunya tersebut.
 
Untuk diketahui, beberapa dampak dari penyakit korban yang diduga terkena virus/bakteri chikungunya akan mengalami gangguan pada syaraf otak dan gangguan pada telinga atau pendengaran. (BB/tribun)


Berita Terkini