Walikota Jaya Negara Launching Digitalisasi Pembayaran dan SIAP QRIS di Pasar Nyanggelan Panjer

  01 April 2022 PERISTIWA Denpasar

Ket foto : Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Kepala Bank Indonesia Perwakilan Bali, Trisno Nugroho secara resmi meluncurkan program Digitalisasi Pembayaran dan Sehat, Inovatif, dan Aman Pakai (SIAP) QRIS di Pasar Nyanggelan, Desa Adat Panjer, Kota Denpasar, Jumat (1/4).

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com - Denpasar, Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Kepala Bank Indonesia Perwakilan Bali, Trisno Nugroho secara resmi meluncurkan program Digitalisasi Pembayaran dan Sehat, Inovatif, dan Aman Pakai (SIAP) QRIS di Kota Denpasar. Peluncuran yang ditandai dengan scan QRIS ini dilaksanakan dengan menyasar Pasar Nyanggelan, Desa Adat Panjer, Kota Denpasar, Jumat (1/4).  

Hadir dalam kesempatan tersebut Kepala Kanwil BNI 46 Bali, I Gusti Nyoman Darma Putra, Sekda Kota Denpasar, IB Alit Wiradana, Anggota DPRD Kota Denpasar, I Nyoman Darsa, Bendesa Adat Panjer, AA Ketut Oka Adnyana, Lurah Panjer, I Putu Budi Ari Wibawa serta undangan lainya. Usai melaksanakan peluncuran, Walikota Jaya Negara bersama rombongan berkesempatan untuk meninjau pedagang serta berbelanja dengan menggunakan QRIS.

Dalam kesempatan tersebut, Walikota Jaya Negara mengatakan, dalam upaya percepatan dan perluasan digitalisasi daerah dan  elektronifikasi transaksi Pemda, Pemerintah Kota Denpasar bersama Bank Indonesia (BI) berkomitmen untuk mendukung dan mendorong inovasi percepatan dan perluasan elektronifikasi transaksi pemda, pengintegrasian ekonomi serta keuangan digital. 

“Saat ini kami telah memiliki TP2DD yang merupakan wadah sinergi dan kolaborasi antar instansi dan stakeholder dalam rangka peningkatan pelayanan publik serta optimalisasi transaksi belanja secara non tunai berbasis digital, dan ini juga menjadi momentum untuk menggenjot perluasan dan digitalisasi daerah di Kota Denpasar,” ujarnya

Lebih lanjut dijelaskan, digitaliasi pembayaran dan SIAP QRIS ini merupakan sebuah terobosan guna mewujudkan Pasar Tradisional yang berdaya saing. Sehingga kedepanya, selain menjadi simpul ekonomi kerakyatan, pasar tradisional juga dapat mensejahteraakan pedagang, serta memberikan kenyamanan bagi pengunjung.

“Dengan adanya opsi pembayaran melalui QRIS, selain memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk bertransaksi secara digital tanpa melalui sentuhan, dengan kemudahan pembayaran ini, tentu kami sangat mendukung program ini, dan berterimakasih atas dipilihnya Pasar Nyanggelan Panjer sebagai percontohan digitalisasi pembayaran dan SIAP QRIS, dengan harapan mampu meningkatkan daya saing pasar tradisional serta memberikan kenyamanan bagi pengunjung, sehingga perekonomian terus tumbuh,” jelasnya

Kepala Bank Indonesia Perwakilan Bali, Trisno Nugroho mengatakan, peluncuran ini merupakan upaya berkelanjutan guna mewujudkan pasar smart digital. Sehingga kedepanya pasar tradisional mampu beradaptasi dengan kemajuan teknologi dengan tetap mempertahankan nilai-nilai yang ada.

Trsino Nugroho memberikan apresiasi kepada Pemkot Denpasar yang secara berkelanjutan terus mendukung percepatan digitalisasi di berbagai bidang. Penerapan QRIS memberikan banyak keuntungan bagi para pedagang dan kalangan UMKM. Seperti halnya transaksi tercatat dan langsung masuk rekening. Sehingga mudah dimonitor dan tidak perlu uang kembalian, bebas risiko pencurian dan uang palsu serta sebagai solusi pembayaran nirsentuh yang lebih higienis.

Kami mendorong pasar rakyat digital, karena kedepan tidak bisa dihindari, mengingat tuntutan kemajuan teknologi yang sangat cepat, semua pasar siap kita digitalisasi, untuk mewujudkan kemanan dan kenyamanan bersama, dan kemudahan bagi masyarakat,” ujar Trsino Nugroho

Salah seorang pengunjung asal Desa Panjer, Made Sekaryanti (50) mengaku senang memanfaatkan layanan digitalisasi QRIS. Hal ini sangat memberikan kemudahan, terutama dalam bertransaksi.

“Kini lebih aman dan nyaman, tidak perlu bawa uang cash terlalu banyak, tidak khawatir kembalian, resiko pencurian dan uang palsu tidak ada dan lebih higyenis di masa pandemi saat ini,” ujarnya sembari memilih belanjaan. (BB)