Terpaksa Ambil Keputusan Pait, Koster Akui Bukan Tolak U 20 Tapi Tolak Israel Bermain di Bali

  22 April 2024 OLAHRAGA Denpasar

Ket poto : I Wayan Koster

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com - Denpasar. Pro-kontra keputusan Gubernur Bali Periode 2018-2023 Wayan Koster terkait Piala Dunia U 20 kembali diungkit-ungkit sejumlah pihak jelang Pilgub Bali 2024 yang tinggal sebentar lagi. Untuk meluruskan berita miring yang dihembuskan lawan politik dan para buzzernya itu, Koster pun akhirnya buka-bukaan atas hal tersebut.

Politisi lulusan Universitas ITB Bandung itu menyebut dirinya tidak pernah menolak berlangsungnya Piala Dunia U 20 melainkan menolak tim Israel ikut berlaga di Bali. Koster mengaku telah memperoleh informasi dari intelejen mengenai kemungkinan jika Israel ikut berlaga bisa menimbulkan konflik internal dan eksternal. Seperti, terganggunya keamanan dan pemulihan ekonomi pariwisata Bali yang baru saja dihantam pandemi Covid-19.

"Kalau U 20 ini Israel main di Bali, itu akan berpotensi menimbulkan masalah keamanan ada konflik terbuka maupun tertutup di Bali," ucap Wayan Koster dalam keteranganya kepada media, Minggu (21/4/24).

Politisi yang dikenal pintar dan suka membantu teman dimasa sekolah ini menyebut data tersebut ia peroleh dari sumber yang dapat dipercaya kebenarannya.

"Informasi dari intelijen, jika itu terjadi (Israel berlaga di Bali, red) pasti menimbulkan kerusuhan di Bali karena pihak yang tidak menginginkan Israel ke Indonesia akan berbondong-bondong datang ke Bali, ini akan berpengaruh bagi keamanan kita (Bali,red)," jelas Wayan Koster.

Politisi yang dikenal jago Aljabar ini juga mengaku selain berdampak bagi keamanan Bali, Koster menyebut dampak yang akan dihadapi adalah pemulihan pariwisata sebagai urat ekonomi Bali terputus dan harus mengulang kembali untuk melakukan pemulihan dari awal.

"Saya harus mengambil keputusan yang pahit di antara kedua ini jika kita mengizinkan Israel main di Bali momentum pemulihan pariwisata dan ekonomi akan terputus ini konsekuensinya akan berdampak hingga tahunan," terang Wayan Koster.

Lebih jauh Koster menyebut dampak paling nyata adalah meningkatnya angka pengangguran karena terganggunya proses pemulihan pariwisata di Bali Pasca-Pandemi Covid 19 yang menerpa Bali dan dunia.

"Ini akan menyangkut perekonomian masyarakat Bali secara keseluruhan, itu yang saya pikirkan jika saat itu saya mengizinkan itu resikonya ada di ekonomi masyarakat Bali. Maka saya memilih menolak tim Israel bermain di Bali," terang Wayan Koster.

Sekali lagi Koster menegaskan bahwa Piala Dunia U 20 boleh berjalan di Bali asalkan tim Israel bermain di luar Bali agar momentum pemulihan pariwisata di Bali tidak terganggu karena kehadiran Tim Israel.

"Saya menyadari betul keputusan ini mengecewakan bagi pelaku di kalangan sepak bola baik penggemar maupun pengusaha di bidang itu (sepak bola, red) jika Tim Israel main di Bali itu akan ada dampak yang lebih berat lagi hingga beberapa tahun kedepan karena terganggunya pemulihan pariwisata," tegas Koster mengakhiri. (BB)