Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Pergi Meninggalkan Jejak Kebaikan, Kisah Pilu PMI Asal Jembrana

Kamis, 16 Januari 2025

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

Ket foto : Ibu almarhum I Made Arya Budiharta (ditengah)

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com - Jembrana. Jembrana berduka. I Made Arya Budiharta 41 tahun, seorang pekerja migran yang dikenal aktif dalam kegiatan sosial, meninggal dunia di Amerika Serikat. Kepergiannya meninggalkan kehilangan besar bagi para lansia yang selama ini menjadi sasaran bakti sosialnya. Arya juga meninggalkan seorang ibu setelah kepergian ayah dan saudara kandungnya terlebih dahulu.

Saat ditemui di rumah duka di Lingkungan Sawe, Kelurahan Dauh Waru, Jembrana, Ni Ketut Wendi mengungkapkan rasa terpukulnya atas kehilangan anak tunggalnya. Ia menjelaskan bahwa Arya merupakan tulang punggung keluarga yang telah lama bekerja di Amerika Serikat setelah berhenti dari pekerjaannya sebagai awak kapal pesiar.

“Made merupakan tulang punggung keluarga, dulu dia bekerja di kapal pesiar. Sejak berhenti bekerja di kapal pesiar namun sejak usai kontrak di kapal pesiar, pada tahun 2018 Made memutuskan untuk bekerja di Amerika Serikat. Rencananya dia akan pulang Desember lalu, tapi takdir berkata lain," sedihnya, Rabu (15/1/2025).

Tanpa sepengetahuan ibunya ternyata Arya sempat menjalani operasi beberapa kali, namun penyakitnya tak kunjung sembuh. Komunikasi terakhir dengan ibunya terjadi pada Sabtu (11/1/2025) lalu, sehari sebelum meninggal. Ibu Arya juga tidak mengetahui persis pengobatan anaknya, lantaran Arya mengaku selalu sehat dan baik-baik saja.

"Setiap hari kami video call. Dia selalu bilang baik-baik saja. Tapi dua hari sebelum meninggal, kami tidak sempat video call karena perbedaan waktu yang cukup jauh. Saya kirimkan pesan agar dia (Arya) beristirahat saja," ucapnya.

Wendi mengungkapkan, saat ini, jenazah anaknya masih berada di rumah duka di Chicago, Amerika Serikat, menunggu proses pemulangan ke Indonesia. Kendala cuaca menjadi salah satu faktor yang menghambat proses pemulangan.

"Sempat mau dititipkan di rumah duka KBRI, namun ditolak, beruntung pimpinan tempat Made bekerja punya teman memiliki fasilitas rumah duka. Teman-teman Made di AS sedang menggalang dana untuk pemulangan jenazah. Manajemen tempat kerjanya juga siap membantu," terangnya.

Sementara Kepala Lingkungan Sawe, I Ketut Wardana Putra menuturkan, Arya merupakan sosok orang yang dermawan dan sangat peduli terhadap sesama, terutama para lansia. Setiap enam bulan sekali sejak tahun 2020 sudah menjalankan program bakti sosial pengobatan gratis, tambahan makanan serta sembako untuk lansia.

"Made memiliki program menyantuni lansia di wilayah kami sebanyak 70 lansia dengan usia diatas 70 tahun. Setiap enam bulan sekali, Made memberikan bantuan berupa makanan, sembako, dan biaya pengobatan," ungkapnya. (BB)

 


Berita Terkini