Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Forum Media Peduli LPD Bersama BKS-LPD Gelar Diskusi Sinergitas Penguatan Ekonomi Desa Adat Bersama LPD

Selasa, 17 Desember 2024

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

Ket poto: Banner Forum Diskusi Nasional dengan tema, "Sinergitas Penguatan Ekonomi Desa Adat Bersama LPD" dilaksanakan di Gedung PWI Bali, Rabu, (18/12/2024)

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Memperingati 40 tahun perjalanan Lembaga Perkreditan Rakyat (LPD) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Bali menggandeng Forum Media Peduli LPD bekerja sama dengan Badan Kerja Sama LPD (BKS-LPD) Provinsi Bali menggelar Forum Diskusi Nasional dengan tema, "Sinergitas Penguatan Ekonomi Desa Adat Bersama LPD" dilaksanakan di Gedung PWI Bali, Rabu, (18/12/2024) pukul 09.00-13.00 Wita.

Ketua BKS-LPD Provinsi Bali, Drs Nyoman Cendikiawan, SH, MSi menjelaskan dari temanya bisa diambil makna pentingnya kolaborasi atau sinergitas dalam menguatkan perekonomian desa adat.

"Semestinya adanya sinergi kebersamaan memperkuat pondasi ekonomi utamanya UMKM di pedesaan agar ada keseimbangan pemerataan dalam upaya mencapai hasil yang maksimal," terangnya di Denpasar, Selasa (17/12/2024).

Cendikiawan menuturkan 40 tahun keberadaan LPD Bali sejak tahun 1984 hingga 2024 adalah fakta historis bahwa secara ekonomis bahkan magis LPD masih diakui dan didukung keberadaannya di Pulau Dewata. 

"Bahkan diharap keberlangsungannya dalam upaya bersama melestarikan seni adat budaya melalui penguatan ekonomi adat Bali," tandas Cendikiawan yang juga Ketua LPD Desa Adat Telepud, Kecamatan Tegallalang, Gianyar ini.

Ia melihat, menilai, mengkaji, bahkan mengomentari LPD secara lebih komprehensif dengan konsep menengok masa lalu, melihat masa kini, dan menatap masa depan.

"Jadi dengan segala suka-duka LPD mesti diberikan apresiasi dan solusi. Terima kasih kepada semua pihak terutama para tokoh adat, akademisi, senator, DPRD, pemerintah, pemerhati LPD, dan semua karyawan LPD. Mari kita jadikan momentum 40 tahun ini sebagai implementasi mewujudkan konsep ajaran Catur Purusa Artha," pungkas Cendikiawan.

Ditemui di sela-sela persiapan acara, I Gusti Ngurah Dibia dari Forum Media Peduli LPD menambahkan diskusi mengenai sinergitas penguatan ekonomi desa adat bersama Lembaga Perkreditan Desa (LPD) bertujuan untuk memperkuat peran ekonomi lokal melalui kolaborasi strategis antara desa adat dan LPD. Diskusi ini tambahnya, menghadirkan narasumber kompeten seperti Anggota DPD RI Dapil Bali IB Rai Dharmawijaya Mantra, Kajati Bali, Kapolda Bali, Kadis Pemajuan Masyarakat Adat Provinsi Bali, Patajuh MDA Bali, dan Ketua Badan Kerja Sama (BKS) LPD Bali.

"Maksud dari acara ini guna memperkuat Perekonomian Desa Adat. Diskusi ini bertujuan untuk mencari cara bagaimana ekonomi desa adat dapat tumbuh lebih kuat dengan dukungan finansial dari LPD. Selain Lembaga Perkreditan Desa (LPD), beberapa pihak yang perlu diajak bersinergi untuk memperkuat ekonomi desa adat adalah pemerintah daerah dan pusat, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), tokoh masyarakat, sektor swasta dan investor lokal, LSM dan akademisi, bank dan lembaga keuangan non-LPD, komunitas pariwisata, yowana atau generasi muda desa adat," papar Ngurah Dibia yang juga bertindak sebagai moderator pada acara diskusi.

Dengan melibatkan berbagai pihak tersebut, sinergi yang terbentuk akan lebih kuat dan komprehensif untuk memperkuat ekonomi desa adat, baik dari segi pendanaan, pengembangan potensi, maupun pemberdayaan masyarakat.

"Diskusi ini bertujuan penguatan lembaga keuangan lokal dengan mengoptimalkan fungsi LPD sebagai lembaga yang dipercaya untuk mendukung pendanaan dan pengelolaan ekonomi desa adat," tegasnya di Denpasar, Selasa (17/12/2024).

Selain itu imbuhnya untuk pemberdayaan ekonomi desa adat dengan menciptakan peluang usaha dan akses permodalan bagi masyarakat adat untuk meningkatkan taraf hidup mereka. "Tak ketinggalan pula membahas upaya peningkatan tata kelola dan transparansi dalam pengelolaan dana di LPD agar lebih efektif dan akuntabel," sebutnya.

Lebih lanjut ia berharap diskusi ini dapat.mengidentifikasi strategi ekonomi yang sesuai dengan budaya, tradisi, dan kearifan lokal desa adat agar pembangunan ekonomi tetap berkelanjutan. "Dan terakhir, mendorong inovasi ekonomi desa adat dengan merumuskan inovasi dan program-program yang mampu mendukung perkembangan ekonomi desa, seperti dukungan bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM)," pungkas Ngurah Dibia. (BB)


Berita Terkini