Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Isu Sidak Muncar Picu Anjloknya Harga Ikan di Jembrana, Puluhan Ton Tak Laku

Jumat, 30 Agustus 2024

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

Ket foto : Para nelayan manjual ikan hasil tangkapan setengah harga

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com – Jembrana. Isu sidak di Pelabuhan Muncar, Banyuwangi, berdampak signifikan terhadap nelayan di Jembrana. Harga ikan anjlok drastis, membuat puluhan ton ikan nyaris terbuang. Para nelayan pun mengeluhkan kerugian besar dan meminta solusi dari pemerintah.

Sejumlah pabrik menolak membeli ikan akibat adanya isu inspeksi mendadak (sidak) di Pelabuhan Muncar, Banyuwangi. Akibatnya, harga ikan anjlok drastis. Para nelayan, yang awalnya kecewa karena ikan mereka tak kunjung terjual, sempat mengancam akan membuang hasil tangkapan mereka kembali ke laut jika hingga sore tak ada pembeli.

Merespons situasi ini, beberapa anggota DPRD Jembrana, bersama Kepala Dinas Perikanan dan Ketua HNSI, serta petugas terkait, turun langsung ke Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pengambengan pada Jumat (30/8/2024) siang. Salah satu belantik ikan di Pelabuhan Pengambengan.

Dahlan, mengeluhkan penurunan harga yang signifikan. Ia mengaku, harga ikan Rp 3.000 per kilogram, kini harganya hanya Rp 1.500. dirinya sangat dirugikan, bahkan kali ini ikan sangat sulit dijual. "Biasanya saya bisa menjual satu ton ikan, sekarang hanya 200 kilogram. Sisanya terpaksa dibuang karena tidak laku," keluhnya.

Hal serupa diungkapkan oleh belantik lainnya, Risqi, yang menduga penurunan harga ini terkait dengan isu sidak di Pelabuhan Muncar. "Isu yang beredar, ada sidak dan beberapa pabrik tutup. Jadi, perusahaan-perusahaan di sini takut mengambil ikan. Mudah-mudahan cepat mendapat solusi agar harga ikan kembali normal dan tidak ada lagi ikan yang terbuang sia-sia,” harapannya.

Sementara Anggota DPRD Jembrana, I Ketut Suastika (Cuhok), yang didampingi oleh sejumlah anggota dewan lainnya, menyatakan keprihatinannya terhadap situasi ini. Ia berharap pihak eksekutif dapat menanggapi masalah ini dengan serius, terutama terkait pembelian hasil tangkapan nelayan oleh pabrik-pabrik.

"Kami juga tidak tahu apa kendalanya, mengapa pabrik-pabrik yang biasanya membeli ikan tangkapan nelayan hari ini tidak membeli. Namun setelah kami turun dan berkoordinasi, semua tertangani. Tapi kami berharap ini tidak hanya terjadi hari ini, melainkan juga ke depan agar lebih lancar. Terkait harga, kami tidak bisa intervensi," jelasnya.

Ditempat yang sama Kepala Dinas Perhubungan, Kelautan, dan Perikanan Jembrana, I Ketut Wardananaya, menyatakan bahwa pihaknya akan mencari solusi atas masalah ini. "Untuk hari ini, ikan sudah terserap, tapi kami akan berkoordinasi dengan pabrik-pabrik untuk memastikan harga tidak terus turun," ucapnya.

Ia menambahkan bahwa meskipun pihaknya tidak dapat mengintervensi harga pasar ikan, mereka akan berusaha mencari solusi terbaik agar nelayan tidak terus mengalami kerugian. “Kami akan berkoordinasi dengan semua pihak terkait untuk mencari solusi yang terbaik guna mengatasi masalah ini,” pungkasnya. (BB)


Berita Terkini