BMKG Isu Megathrust 9.0 Magnitudo: BPBD Jembrana Imbau Warga Tetap Waspada
Selasa, 20 Agustus 2024
Ilustrasi (Ist)
Baliberkarya.com - Jembrana. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jembrana menanggapi rumor yang beredar mengenai potensi gempa megathrust berkekuatan 9.0 magnitudo yang disebut-sebut dapat memicu tsunami di wilayah Pulau Bali, khususnya Kabupaten Jembrana.
Kepala Pelaksana BPBD Jembrana, I Putu Agus Artana Putra, mengimbau masyarakat untuk tetap tenang namun waspada terhadap potensi gempa tersebut, mengingat posisi Bali yang berada di kawasan Ring of Fire, wilayah dengan risiko gempa bumi tinggi.
"Meskipun potensi gempa megathrust ada, masyarakat tidak perlu panik. Namun, kewaspadaan tetap harus ditingkatkan. Kita harus siap menghadapi bencana yang bisa terjadi kapan saja," ujar Agus Artana, Selasa (20/8/2024).
Sebagai langkah kesiapsiagaan, BPBD Jembrana telah menyiapkan posko di 23 desa pesisir yang berpotensi terdampak tsunami. Selain itu, alat deteksi tsunami, pelampung keselamatan, dan jalur evakuasi telah disiapkan.
"Kami telah memberikan edukasi dan pelatihan kepada masyarakat di setiap desa, terutama terkait cara evakuasi yang benar. Simulasi bencana juga akan terus dilakukan untuk meningkatkan kesiapsiagaan," tambahnya.
Agus Artana juga menjelaskan bahwa pemerintah daerah telah menyusun rencana kontijensi bencana tsunami yang tertuang dalam Peraturan Bupati Nomor 13 Tahun 2024. Rencana ini mencakup pemetaan wilayah rawan bencana, penetapan jalur evakuasi, dan titik kumpul.
Baca juga:
Penerimaan Tumbuh 27,08%, Kanwil DJP Bali Optimis Penerimaan Pajak Lebihi Target Rp14,46 Triliun
"Masyarakat diharapkan dapat mempelajari dan memahami rencana kontijensi ini agar dapat bertindak cepat saat terjadi bencana," tegasnya.
BPBD Jembrana terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mitigasi bencana. Melalui program sosialisasi dan pelatihan, diharapkan masyarakat dapat lebih siap menghadapi ancaman gempa dan tsunami.
"Mitigasi bencana adalah kunci untuk mengurangi resiko kerugian akibat bencana. Dengan mempersiapkan diri dengan baik, kita dapat meminimalisir dampak negatif dari bencana," tututnya. (BB)