Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Nenek Saudah Dibunuh, Pelaku Diduga Alami Gangguan Jiwa

Selasa, 18 Juni 2024

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

Ket foto : Terduga pelaku pembunuhan nenek berhasil ditangkap warga dan kepolisian

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com - Jembrana. Pembunuhan nenek Saudah asal Desa Pulukan, Kecamatan Pekutatan Jembrana sudah mengalami titik terang. Terduga pelaku setelah dilakukan penyelidikan ternyata mengalami gangguan kejiwaan. Untuk memastikan, terduga pelaku langsung diobservasi di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Bangli.

Kasat Reskrim Polres Jembrana, AKP Si Ketut Arya Pinatih, mengatakan bahwa AE telah diobservasi di RSJ Bangli selama tiga hari terakhir. "Hasil observasi dari RSJ Bangli belum kami terima," ujar Arya Pinatih. "Proses observasi ini bisa berlangsung hingga 14 hari, namun kami harap hasilnya bisa lebih cepat," ujarnya. Selasa (18/6/2024)

Arya Pinatih menegaskan bahwa kasus pembunuhan ini tetap diproses meskipun korban telah meninggal dunia. Pihaknya tidak berani menahan AE di sel Polres Jembrana karena tidak memiliki sel khusus untuk menampung tahanan yang diduga mengalami gangguan jiwa. "Penahanan di sel dikhawatirkan dapat memicu AE mengamuk, bunuh diri, atau melakukan tindakan lain yang tidak diinginkan," jelasnya.

Berdasarkan hasil penyelidikan, AE diketahui kerap melakukan tindakan meresahkan dan kekerasan terhadap warga lain. Hal ini menimbulkan dugaan bahwa AE mengalami gangguan mental. Menurut Arya, motif pembunuhan diduga karena faktor ekonomi, di mana AE nekat menghabisi nyawa Nenek Saudah untuk memenuhi kebutuhan makan dan minumnya.

"Dugaan gangguan mental pada AE mendorong kami untuk membawanya ke RSJ Bangli. Observasi kejiwaan ini dilakukan untuk memastikan apakah AE benar-benar mengalami gangguan jiwa atau tidak. Hasil observasi masih belum keluar," ungkapnya.

Sebelumnya, Nenek Saudah ditemukan bersimbah darah dan dalam kondisi mengenaskan di halaman rumahnya pada Jumat (14/6) petang. Diduga, AE membunuhnya karena memergoki Nenek Saudah saat hendak melakukan pencurian.

Setelah menghabisi nyawa korban, AE melarikan diri dan diburu oleh massa bersama aparat. Situasi ini sempat membuat heboh dan khawatir masyarakat Pekutatan, terutama karena beredar pesan berantai di WhatsApp yang meminta warga untuk tidak keluar rumah dan mengunci pintu karena ada pembunuh berkeliaran dengan membawa senjata.

AE, yang diduga mengalami gangguan mental dan memiliki riwayat penjara, akhirnya berhasil diamankan di tempat persembunyiannya di sebuah bangunan kosong di pinggir pantai pada Sabtu (15/6/2024) sekira pukul 05.30 wita. (BB)


Berita Terkini