Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

TPA Peh Overload, Gunung Sampah Akan Diolah Menjadi RDF dan Pupuk

Minggu, 02 Juni 2024

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

Ket poto: Kondisi TPA Peh Kabupaten Jembrana Bali

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com – Jembrana. Kondisi tempat pembuangan akhir (TPA) sampah di Banjar Peh, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara kian hari kian memprihatinkan. Tempat yang hanya menampung 60 ton sampah baik organik maupun non organik yang datang dari fasilitas umum maupun dari masyarakat kini penampungannya sudah overload, bahkan dengan tumpukan sampah terlalu tinggi sering terjadi longsor.

Untuk mengantisipasi kejadian tersebut Pemkab Jembrana bakal menerima bantuan alat pengolah sampah yang bersumber dari rekanan untuk menjadi RDF alias keripik sampah plastik. Rencana tersebut diungkapkan oleh Bupati I Nengah Tamba saat dikonfirmasi Minggu (2/6/2024). “Menyusul karena masih dalam perjalanan,” ungkapnya.

Sementara Koordinator TPA Peh Jembrana, I Ketut Suardika, mengatakan dengan adanya mesin ini, gunung sampah bakal habis dalam jangka waktu 3-5 tahun jika secara konsisten diolah dengan sistem RDF. “Disisi lain, sampah organik bakal diolah menjadi pupuk untuk selanjutnya didistribusikan. Apalagi kondisi TPA Peh sudah overload dan sudah tidak bisa lagi menampung sampah,” terangnya.

Pemkab Jembrana, lanjut Suardika, berencana mengolah sampah yang ada dengan metode pengolahan menjadi RDF. Pengolahan tersebut menggunakan sebuah mesin yang disediakan langsung oleh pihak ketiga atau pihak yang bekerjasama dengan pemerintah.

“Dimana cara kerjanya, adalah dengan memilah sampah plastik dengan sampah organik terlebih dahulu. Sampah plastik diolah menjadi RDF kemudian sampah organik diolah menjadi kompos. Hasil olahan menjadi RDF ini diketahui sebagai bahan pencampur batu bara. Bahkan, sudah ada tiga off taker yakni tiga pabrik semen yang akan memanfaatkannya,” jelasnya.

Dengan adanya mesin tersebut, imbuh Suardika, akan mampu mengolah sekitar 200 ton sampah per hari. Sehingga estimasi waktu yang dibutuhkan untuk mengolah dan mengurai gunung sampah yang memiliki tinggi sekitar 40-an meter bakal habis sepenuhnya dalam waktu beberapa tahun. “ “Diperkirakan gunungan sampah akan habis diolah  3-5 tahun,” katanya. (BB)


 


Berita Terkini