Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Musim Kemarau, PDAM Jembrana Tetap Untung Meskipun NRW Meningkat 30 Persen

Jumat, 01 Desember 2023

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

Ket poto : Direktur Utama PDAM Jembrana, I Gede Puriawan

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com - Jembrana. PDAM Tirta Amerta Jati Kabupaten Jembrana mengalami peningkatan kehilangan air (Non Revenue Water/NRW) pasca kemarau panjang akibat dampak dari el nino sebanyak 30 persen. Kehilangan air tersebut lantaran air PDAM disalurkan untuk sosial kepada masyarakat yang mengalami kridid air bersih. Akan tetapi PDAM justru mengalami keuntungan sampai ratusan juta rupiah, berbeda dengan tahun sebelumnya yang mengalami kerugian miliaran rupiah

Saat dikonfirmasi di kantornya, Direktur Utama PDAM Jembrana, I Gede Puriawan, mengatakan bahwa penyaluran air bersih untuk sosial kepada masyarakat yang kekurangan air pasca kemarau itu dihitung masuk ke ke kehilangan air (Non Revenue Water/NRW).

“Di tahun 2022 kehilangan air tercatat sekitar 29 persen didalamnya ada kehilangan air setandar sebanyak 25 persen. Jika diketahui tingkat kehilangan air nasional sebanyak 30 persen,” ucapnya. Jumat (01/12/2023)

Sementara untuk di tahun 2023 kehilangan air sampai saat ini sebanyak 30 persen, lanjut Puriawan, itu sudah termasuk bantuan sosial pasca dampak musim kemarau.

“Kehilangan air setandar sebanyak 25 persen itu melalui dari proses produksi dan distribusi seperti kebocoran pipa dan dan juga kehilangan air dengn fungsi sosial,” jelasnya.

Selain itu, kata Puriawan, kehilangan air saat kemarau panjang disebabkan adanya petugas instansi lain yang mengambil langsung di hydrant-hydrant dan tidak melaporkan ke PDAM.

“Kita tidak bisa mengunci langsung, dikala ada situasi darurat agar cepat petugas pemadam ngambil air langsung di hydrant tersebut,” jelasnya.

Pihaknya berencana akan menggunakan kunci kaca sekali pakai di hydrant yang tersebar di Kabupaten Jembrana.

“Yang mengetahui kunci tersebut hanya PDAM dan Damkar saja. Pemasangan kunci kaca sekali pakai untuk meminimalisir seseorang mengambil air di hydrant, jika memang ada yang merusak kunci tersebut selain pemadan kita bisa ketahui,” terangnya.

Ia mengaku, kehilangan air dari tahun 2022 sampai 2023 memang ada peningkatan, selain untuk sosial juga ada kehilangan dalam proses produksi dan distribusi, tidak tertutup kemungkinan ada pencurian air. Oleh sebab itu, pihaknya sudah membentuk Tim Penertiban Sambungan.

“Kita juga sudah membentuk tim yang disebut Tim Penertiban Sambungan yang bertugas untuk mengecek sambungan-sambungan yang tidak berekening,” ungkapnya.

Puriawan juga mengaku, selama kemarau panjang di beberapa titik sumur milik PDAM megalami kekeringan, yang menyebabkan 3 pompa mengalami kerusakan.

“3 pompa rusak saat kemarau panjang, karena sumur milik PDAM yang berusia sudah tua megalami kekeringan, airnya habis dan pompa menyedot lumpur saja sehingga mengalami kerusakan, akan tetapi proses produksi dan distribusi tetap berjalan lancar,” ucapnya.

Terkait dengan untung dan ruginya, Puriawan mengatakan bahwa sebelumya di tahun 2022 PDAM mengalami kerugian sebanyak Rp. 1,4 miliyar.

“Selama saya menjabat mulai di tahun 2023 sampai bulan Oktober kemarin kita mengalami keuntungan sebangak Rp. 500 juta rupiah. Ya merurut perhitungan sampai akhir bulan Desember kita mengalami keuntungan Rp. 700 juta rupiah,” pungkasnya. (BB)


Berita Terkini