Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Tingkatkan SADARI Kanker Payudara, PKM Pemberdayaan Kader dan Bidan Desa Perean Kangin

Kamis, 09 Maret 2023

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

PKM Pemberdayaan Kader dan Bidan Desa Perean Kangin Tingkatkan SADARI Kanker Payudara,

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Oleh: dr. Analysa, Sp.PA1, dr. Desak Putu Oki Lestari, M.Biomed, Sp.PA2, Prof. dr. I Gusti Alit Artha, MS, Sp.PA (K), MIAC3. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Warmadewa, Rumah Sakit Umum Daerah Tabanan

Baliberkarya.com-Tabanan. Tahun 2021 terdapat 10 kasus payudara dari kecamatan Baturiti yang melakukan pemeriksaan di laboratorium PA RSUD Tabanan. 6 diantaranya (60%) ternyata kasus keganasan, dan 4 diantaranya (66,66%) stadium III dan IV yang merupakan stadium akhir dari kanker payudara. Desa yang menjadi mitra kami adalah desa Perean Kangin yang merupakan salah satu desa di kecamatan Baturiti dengan kasus payudara terbanyak. 

Pandemi yang berlangsung lama ternyata menyebabkan munculnya permasalahan ekonomi, transportasi dan pelayanan lainnya bukan hanya pada kader dan petugas kesehatan juga pada seluruh masyarakat desa Baturiti. Sebagian besar penduduk bekerja sebagai petani dan pedagang yang pendapatannya juga bergantung pada sektor pariwisata. 

Semua permasalahan ini ikut berperan dalam menurunnya keaktifan kader dan meningkatnya keterlambatan pemeriksaan kanker payudara. Jika pasien dapat terdeteksi secara dini dan mendapat penanganan secepatnya maka akan memberikan harapan kesembuhan dan harapan hidup yang lebih baik. Menurut Permenkes No.34 Tahun 2015 upaya deteksi dini kanker

payudara adalah upaya untuk mendeteksi dan mengidentifikasi secara dini adanya kanker payudara, jika kanker payudara dapat dideteksi pada stadium dini dan diterapi secara tepat maka tingkat kesembuhan akan cukup tinggi.

Salah satu upaya deteksi dini kanker payudara adalah pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Diharapkan dengan mengaktifkan kembali bidan dan kader desa akan memotivasi masyarakat untuk melakukan SADARI. Luaran kegiatan ini di publikasikan di. WMMJ dan luaran tambahan berupa berita di koran lokal Bali Nusa.

Desa Perean kangin adalah desa di kecamatan Baturiti kabupaten Tabanan, Bali. Luas wilayah 22,36 km 2  dan jumlah penduduk 3.096 dimana 1552 adalah Wanita. Desa ini merupakan daerah beriklim cenderung dingin dan subur (BPS Kabupaten Tabanan, 2022). Bertani merupakan pekerjaan utama di daerah ini. Desa ini salah satu produsen sayur dan buah di pulau Bali dan ikut bergantung pada sektor pariwisata. 

Walaupun pandemi Covid 19 mulai mereda ternyata belum terlihat peningkatan perekonomian yang signifikan. Pandemi covid 19 tidak hanya mempengaruhi sektor perekonomian ternyata meluas ke sektor lain termasuk menurunnya aktifitas kader melakukan penyuluhan ke masyarakat (Kemenkes RI, 2019). 

Tahun 2021 terdapat 10 kasus payudara dari kecamatan baturiti yang melakukan pemeriksaan di laboratorium PA RSUD Tabanan  dan 6 diantaranya ternyata kasus keganasan. 4 diantaranya stadium lanjut (66,66%) stadium IV yang merupakan stadium terakhir (BPS Kabupaten Tabanan, 2022). Ini berarti diatas angka Propinsi Bali tahun 2014.  

Alasan utama terlambat memeriksakan diri karena tidak mengetahui adanya benjolan pada payudara dan tidak ada keluhan nyeri. Alasan lain ketakutan berobat kerumah sakit dan alasan ekonomi (Resa dkk, 2016; Arofah dan Notobroto, 2017)). Alasan ini semua disebabkan rendahnya pengetahuan masyarakat tentang kanker payudara dan deteksi dini dari kanker ini. 

Peran kader yang merupakan ujung tombak terdepat sangat penting untuk mencegah keterlambatan dan peningkatan kasus kematian karena kanker payudara. Tehnik Pemeriksaan payudara sendiri merupakan tehnik yang sangat efisien untuk deteksi dini (Wahyudi dkk, 2015; Widya dkk, 2019).

Memotivasi kembali Bidan dan kader untuk aktif mensosialisasikan SADARI merupakan Langkah awal untuk mencegah keterlambatan ini. Berdasarkan alasan tersebut, dipandang perlu untuk melakukan kegiatan pemberdayaan kader dan bidan Desa Perean Kangin Kecamatan Baturiti Kabupaten Tabanan untuk meningkatkan gerakan SADARI kanker payudara.

Metode pelaksanaan

Pelaksanaan PPKM ini kami lakukan dalam beberapa tahap yang di mulai dari survey, koordinasi dengan puskesmas dan kepala desa, pelatihan, pendampingan dan evaluasi.

Langkah-langkah pelaksanaan: Pelaksanaan pengabdian ini dilakukan melalui tahapan sebagai berikut: 

Persiapan

Pada tahap persiapan akan dilakukan survey dan sosialisasi dan koordinasi tentang pengabdian kepada mitra termasuk tujuan dan kegiatan yang akan dilakukan. Pelaksanaan Pelatihan

Pelaksanaan pelatihan dengan cara pembelajaran aktif dengan mengundang 27 orang Kader desa Perean Kangin.

Pelatihan meliputi pemeriksaan SADARI dan komunikasi efektif. Pengukuran capian kegiatan akan dilakukan dengan pengukuran pretest-posttest. 

Pemberian bahan/alat medis

Pada saat pelatihan akan diberikan bantuan berupa ATK pelatihan, barang investasi untuk deteksi dini penyakit seperti timbangan digital bayi dan dewasa, tikar stunting dan alat ukur tinggi badan. Pendampingan

Pendampingan akan dilakukan oleh mitra dan dibantu oleh mahasiswa seminggu setelah pelatihan diberikan.

Evaluasi

Eveluasi sebulan setelah pelaksanaan penangabdian. Aspek yang dievaluasi mencakup pengetahuan, skil, dan keberlanjutan, serta manfaat yang diperolah mitra. Hasil dan pembahasan

Solusi yang ditawarkan untuk permasalahan Mitra 1 dan Mitra 2 melalui metoda belajar aktif yang dikemas menjadi suatu Gerakan SADARI diharapkan lebih efektif, dibandingkan dengan metoda penyuluhan. Dengan metoda belajar aktif, mitra 1 dan 2 akan berperan aktif meningkatkan capaian program, sehingga harapannya kegiatan ini tidak bersifat insidental tetapi dapat berkelanjutan. 

Aktivasi peran serta Mitra 1 dilaksanakan bertahap yaitu dengan kunjungan dan pertemuan dengan Kader serta membuat perencanaan belajar Bersama. 2. Sistem belajar Bersama secara aktif dengan praktek langsung 3. Mendampingi kader melakukan sosialisasi SADARI dan Penyuluhan. 4. Evaluasi kemampuan kader Dalam mensosialisasikan SADARI.  Mitra 2 juga melalui tahapan yang sama.

Dalam pelatihan ini juga diserahkan barang investasi yang bisa digunakan oleh pihak Puskesmas Baturiti II Kabupaten Tabanan yaitu: timbangan bayi digital, tikar stunting, timbangan digital dewasa, dan pengukur tinggi badan. 

Evaluasi maupun monitoring capaian target dapat dilakukan dengan menilai hasil ceklist dan data kuisioner yang diisi oleh mitra 1 dan mitra 2 serta kelompok masyarakat partisipan Indikator keberhasilan Skor postest kusioner lebih tinggi dari pretest. 

Berdasarkan hasil kuesioner evaluasi tersebut rerata nilai pretes untuk pengetahuan adalah 5,1 sedangkan pada postest adalah 10 meningkat sebesar 94%. Rerata pretest untuk sikap adalah 3,9 sedangkan pada postes diperoleh rerata 10 atau meningkat sebesar 160%. Lebih jelas peningkatan dari aspek pengetahuan dan sikap dapat dilihat pada gambar grafik berikut.

Berdasarkan hasil evaluasi ini dapat dinyatakan bahwa kegiatan ini berhasil meningkatkan pengetahuan dan sikap bidan dan kader yang terpusat pada Puskesmas II Baturiti kabupaten Tabanan terhadap Gerakan SADARI kangker payudara. Hasil kegiatan ini juga sejalan dengan kegiatan yang dilakukan oleh Wahyudi dan Harahab (2015)  Hubungan Tingkat pengetahuan dan sikap terhadap pelaksanaan SADARI pada ibu rumah tangga di Kelurahan Jati. 

Sejalan juga dengan kegiatan yang dilakukan oleh Ivoni dkk (2019) tentang perilaku dalam pemeriksaan payudara di Kabupaten Kupang. Zaenab dkk (2022) juga melakukan kegiatan gerakan SADARI dimasa pandemic Covid-19 dengan memperoleh hasil yang sama seperti kegiatan ini yaitu terjadi peningkatan aspek pengetahuan dan sikap pada kader desa dalam Gerakan Sadari. 

Gerakan SADARI  perlu perlu dievaluasi pada aspek pengetahuan dan sikap pada Bidan dan Kader yang ada di desa untuk melakukan Gerakan prefentif dan deteksi dini pada masyarakat terhadap kangker payudara, dan kegiatan ini bisa dianggap berhasil jika terjadi peningkatan dari aspek pengetahuan dan sikap.

Kesimpulan

Kegiatan pemberdayaan memotivasi kembali bidan dan kader dapat berjalan dengan baik. Kegiatan ini berhasil meningkatkan pengetahuan dan sikap bidan dan kader terhadap Gerakan SADARI kangker payudara sebagaimana terlihat dari peningkatan hasil evaluasi pretest dan post test.

Saran

Untuk mencapai tujuan sesuai solusi yang ditawarkan, maka perlu adanya kegiatan penerapan ipteks bagi masyarakat dalam meningkatkan peranan serta tenaga kesehatan di layanan primer yakni Pustu dan kader masyarakat. Tingkat keberhasilan berikutnya adalah adanya agenda dan pelaksanaan sosialisasi SADARI yang berlangsung rutin dan berkesinambungan lewat jalur penyuluhan maupun MEDSOS. Diharapkan dengan suksesnya sosialisasi SADARI akan terjadi penurunan kasus kanker payudara stadium lanjut yang datang ke RSUD Tabanan.(BB).


Berita Terkini