Sucikan Alam dan Jaga Taksu Bali, Ribuan Warga Sekar Anom Dalem Bajangan Melasti di Segara Watu Klotok
Sabtu, 08 Oktober 2022
Foto: Ribuan Warga Sekar Anom Bajangan se-Bali mengikuti prosesi melasti di Segara Watu Klotok Klungkung pada Saniscara Wuku Kulawu, Sabtu 8 Oktober 2022.
Baliberkarya.com-Klungkung. Serangkaian Upakara Catur Muka Karya Mamungkah, Melaspas, Ngenteg Linggih, Numbung Pedagingan, Taur Balik Sumpah Lan Mapedudusan Agung di Pura Dalem Bajangan Semarapura, ribuan Warga Sekar Anom Dalem Bajangan se-Bali tampak tumpah ruah, penuh raya syukur dan kompak dalam kebersamaan mengikuti prosesi melasti yang memancarkan sinar taksu Bali di Segara Watu Klotok Klungkung pada Saniscara Wuku Kulawu, Sabtu 8 Oktober 2022.
Saking antusiasnya pelaksanaan melasti ini, Penua Warga Sekar Anom Dalem Bajangan, Made Mudarta juga turut berjalan dari Pura Dalem Bajangan Semarapura sambil munut pratima menuju Segara Watu Klotok Klungkung.
Ketua panitia yang juga Penglingsir Warga Sekar Anom Dalem Bajangan, I Ketut Sukertha mengatakan tujuan dari prosesi melasti ini adalah untuk memohon tirta kamandalu di segara untuk membersihkan segala kekotoran dan hal-hal negatif yang ada di bumi khususnya di Bali.
Selain itu, kata Ketut Sukertha, prosesi melasti ini sekaligus juga pembersihan pratima dan pralingga maupun atribut-atribut dari Warga Sekar Anom Dalem Bajangan, penyucian diri menghilangkan segala hal-hal buruk serta menjaga taksu Bali.
Upacara melasti yang dipuput oleh Ida Pedanda Gede Jumpung dari Geriya Jumpung Kamasan ini diikuti para pemangku dan ribuan Warga Sekar Anom Dalem Bajangan yang tersebar di wilayah kabupaten di Bali.
“Hari pamelastian ini merupakan hari ke-43 dari rangkaian upacara yang dilaksanakan. Selanjutnya di tanggal 10 Oktober yang akan datang dilaksanakan Tawur Yadnya, dan tanggal 11 Oktober dilaksanakan puncak upacara,” katanya.
Sementara, Made Dapir yang juga Panglingsir Warga Sekar Anom Dalem Bajangan menerangkan upacara ini sangat membanggakan dengan didukung sangat antusias ribuan krama Sekar Anom Dalem Bajangan dari seluruh Bali.
“Hal ini menunjukkan bahwa Warga Sekar Anom Dalem Bajangan sebagai krama Bali tetap bisa mengajegkan adat istiadat, budaya dan agama Hindu di Bali melalui pelaksanaan upacara yadnya,” terang Made Dapir yang dikenal pengusaha kontraktor senior pemilik Tunas Jaya tersebut.
Selain menjadi daya tarik wisatawan mancanegara, melalui upacara melasti ini, pihaknya mengajak generasi muda Warga Sekar Anom Dalem Bajangan untuk melakukan penyucian diri di segara.
Penua Warga Sekar Anom Dalem Bajangan, Made Mudarta menuturkan setelah 27 tahun lamanya Warge Sekar Anom Dalem Bajangan bisa kembali melaksanakan melasti serangkaian Karya Mamungkah, Melaspas, Ngenteg Linggih, Numbung Pedagingan, Taur Balik Sumpah lan Mapedudusan Agung di Pura Dalem Bajangan.
Mudarta mengungkapkan untuk melasti kali ini memang warga dibatasi hanya 10 persen yang hadir dari jumlah warga keseluruhan Warge Sekar Anom Dalem Bajangan. Hal ini untuk menghindari kemacetan, dan ini bisa berdampak pada wisatawan yang hadir ke Bali.
Mudarta menerangkan melasti merupakan pembersihan yang dipusatkan di segara atau laut dimana laut juga merupakan sumber kehidupan. Warga Sekar Anom Dalem Bajangan memilih melasti di pura Segara Watu Klotok untuk membersihkan pratima dan seluruh atribut dan simbol dari Warga Sekar Anom Dalem Bajangan seluruh Bali.
“Tidak hanya simbol-simbol suci saja yang dibersihkan tetapi juga sumber daya manusianya baik itu pikiran, perkataan maupun perbuatan. Setelah upacara melasti ini kami harapkan bisa mengembalikan energi positif dalam diri Warga Sekar Anom Dalem Bajangan, kompak dan saling mendukung untuk membangun Bali yang intinya adalah menjaga taksu Bali,” tutur Mudarta.
Tidak hanya mendoakan para umat, melalui upacara ini juga Mudarta yang juga Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Bali ini berharap pandemi Covid-19 maupun permasalahan yang ada di dunia seperti ketegangan politik Rusia dan Ukraina segera terselesaikan dan seluruh umat manusia semakin sejahtera ke depannya.
“Serta yang terpenting pula agar Bali kembali metaksu, bersinar dan tetap ajeg serta krama Bali tetap Segilik, Seguluk, Selunglung, Sebayantaka,” harap Mudarta.
Pada kesempatan melasti Penue Warga Sekar Anom Delem Bajangan Made Mudarta yang terlihat penuh semangat juga turut dalam prosesi mulang pakelem di Segara Watu Klotok. Puncak karya akan berlangsung pada Anggara Kliwon Wuku Dukut, Selasa 11 Oktober 2022 mendatang dan diharapkan seluruh rangkaian upakara berjalan lancar atau labda karya sidaning don.(BB).