Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Gubernur Koster Diminta Netral, Mudarta Harap "Murdaning Jagat Bali" Bisa Berperan Sebagai Bapak Satukan Semua Elemen Masyarakat Bali 

Selasa, 08 Juni 2021

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

Ketua DPD Partai Demokrat Bali I Made Mudarta.

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. International Society for Krishna Consciousness (ISKCON) Indonesia melaporkan Gubernur Bali Wayan Koster ke Komnas HAM RI, Selasa (08/06/2021). ISKCON melaporkan Gubernur Koster karena diduga menghalangi hak-hak beribadah yang dilindungi oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Terkait pelaporan ISKCON itu, Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Bali Made Mudarta  menilai Bali yang dikenal dunia tidak hanya karena adat dan budaya, alam dan lingkungannya, namun juga keramahtamahan krama Bali menerima siapa saja yang datang dengan berbagai latar belakang keyakinan. 

"Karena itu Bali dikenal sebagai Pulau Dewata, Pulau Surga, artinya surga adalah tempatnya yang indah, nyaman, orang-orangnya ramah penuh toleransi," ucap Mudarta di Denpasar, Selasa (08/06/2021). 

Untuk itu, politisi asal "Bumi Mekepung" itu mengajak semua pihak gunakan cinta kasih untuk menyelesaikan setiap persoalan yang terjadi. Mudarta juga menyoroti Gubernur Bali Wayan Koster yang seharusnya memberikan pengayoman kepada rakyatnya. 

Sebagai Murdaning Jagat Bali, kata Mudarta, Gubernur Koster juga harus punya sikap yang bijaksana menyikapi berbagai persoalan yang terjadi di Bali. Sebagai pribadi, Mudarta menilai ada perpecahan akibat statement yang dikeluarkan Gubernur Koster. 

"Bapak Gubernur Wayan Koster adalah Murdaning Jagat Bali, Guru Wisesa. Posisi beliau begitu mulia. Namun, statement beliau cukup disayangkan karena mendukung salah satu pihak dalam polemik ini (Sampradaya). Pak Koster kami harapkan mempersatukan seluruh elemen masyarakat Bali dengan berada di posisi tengah-tengah,” ujar Mudarta.

Bagi Mudarta, dengan berada di tengah-tengah maka akan memberi keuntungan bagi Gubernur Koster. Sebagai Guru Wisesa, seharusnya Gubernur Koster membina, mengayomi, dan menuntun Bali, menyelesaikan setiap persoalan dengan duduk bersama, musyawarah mufakat. 

Lebih jauh Mudarta mengatakan, pada hakekatnya Bali sebagai Pulau Surga Pulau Dewata, pulau yang penuh toleransi dan menghormati serta menghargai beragam agama, suku, ras, golongan, dan keyakinan.

“Pak Koster sebagai Gubernur Bali, dengan berada di tengah-tengah alias posisi netral, maka suasana pun akan sejuk. Bisa berperan sebagai bapak dari semua anak-anaknya di Provinsi Bali,” tegas Mudarta mengakhiri.(BB).


Berita Terkini