Corona Mewabah, Ribuan Warga Judi "Tajen" Tiap Hari di Wantilan Pura Diduga Dibekingi Aparat
Jumat, 20 Maret 2020
Baliberkarya
Baliberkarya.com-Denpasar. Wabah virus Corona jenis baru atau Virus Covid-19 kini menghantui masyarakat di seluruh dunia, termasuk juga di Pulau Bali. Bahkan tak sedikit masyarakat di Tanah Air yang positif terjangkit virus Corona dan telah banyak menelan korban jiwa sehingga pemerintah menghimbau masyarakat agar menjaga kesehatan dan selama beberapa hari kedepan tinggal dirumah serta menghindari kerumunan massa ataupun membuat keramaian.
Meski telah diimbau dan diingatkan Pemerintah, namun banyak yang tidak mengindahkan ataupun menggubris hal tersebut. Tindakan bandel atau "bengkung" salah satunya dilakukan masyarakat yang gemar berjudi sabung ayam atau "Tajen" yang rentan terjangkit virus Corona karena bersentuhan langsung dengan masyarakat dalam jumlah banyak dan menggunakan uang banyak sebagai taruhan.
Salah satu warga bernama Wayan S yang juga penggemar judi "Tajen" yang sadar akan bahaya Virus Corona yang mengancam nyawanya dan orang lain kini memutuskan "cuti" ke arena judi Tajen dan memilih istirahat dengan situasi darurat seperti saat ini.
Walau ia istirahat tidak berjudi "Tajen" selama virus Corona masih menjadi ancaman, namun ia kawatir dengan rekan-rekannya yang masih berkumpul di keramaian judi "Tajen". Bagaimana tidak, lanjut Wayan S, meski Virus Corona mengancam dan Pemerintah telah mengimbau namun judi "Tajen" yang didatangi "lautan manusia" tiap hari buka dan dibiarkan oleh aparat khususnya pihak kepolisian.
Ia memberi contoh, arena judi "Tajen" di Wantilan Pura Dalem Teges yang letaknya dipinggir jalan raya yaitu Jalan Gunung Tangkuban Perahu Denpasar. Sebagai warga dan penggemar judi "Tajen" ia menyayangkan selain musim wabah Virus Corona, ia sedih areal Pura dipakai berjudi apalagi lokasinya di pinggir Jalan dan diselenggarakan tiap hari mulai pukul 21.00 Wita hingga pukul 01.00 Wita. Dan hal ini sangat di sayangkan oleh warga masyarakat sekitar.
"Sangat disayangkan aparat kepolisian seolah-olah membiarkan hal itu terlaksana setiap hari apalagi Wantilan Pura yang didepannya banyak rumah penduduk dan ada Gereja serta dibelakangnya ada perumahan pensiunan TNI Angkatan Darat. emalukan dilihat sama masyarakat polisi berjejer tiap malam untuk meminta upeti atau cuk berupa uang dari penyelenggara judi Tajen," ucap Wayan S, Jumat (20/3/2020).
Selain di Wantilan Pura Dalem Teges, kata Wayan S, diarena judi "Tajen" juga tiap hari berlangsung di arena judi Tajen Merta Jaya Pengubengan, Kerobokan, Denpasar. Menurutnya, kedua tempat judi "Tajen" di pinggir jalan dan sangat dekat dengan wilayah Polresta Denpasar dan Polsek Denpasar Barat.
"Seharusnya semua Tajen harus ditutup dulu karena sangat berbahaya terhadap penyebaran virus Corona, apalagi menyangkut berkumpulnya ribuan orang dalam suatu tempat," tegasnya.
Ia mengaku dulu sudah pernah arena judi "Tajen" itu ditutup sementara karena banyak masyarakat yang keberatan untuk penyelenggaraan Tajen didalam wilayah Pura. Baginya, jangan karena alasan Pura mencari dana terus mengadakan Tajen dalam Wewidangan Pura, karena Pura adalah tempat suci bukan untuk hal-hal yang negatif.
"Seakan-akan ini sengaja dibiarkan oleh pihak berwenang supaya mereka mendapatkan upeti. Kalau nggak dapat upeti (uang) tidak mungkin Tajen ini bisa terselenggara sudah hampir 2 tahun. Mari kita pikirkan kesehatan orang banyak. Jangan memikirkan keuntungan perorangan atau kelompok," sentilnya.
Selain itu, Wayan S yang rumahnya dekat dengan lokasi "Tajen" juga merasa was-was Virus Corona bisa menyebar dan menjangkiti keluarganya maupun warga sekitar. Ia menuturkan masyarakat sekitar juga merasa was-was terhadap kegiatan Tajen ini karena masyarakat sekitar takut terhadap penyebaran Virus Corona
"Ini bengkung karena sudah jelas di imbau dan dilarang bertemu dan berkumpul dalam kumpulan orang banyak," tegasnya kembali.
Ia mengaku heran dengan warga yang masih bandel bin "Bengkung" datang ke judi "Tajen" padahal imbauan Pemerintah pusat dan Gubernur Bali sudah sangat jelas untuk tidak datang ataupun melakukan kegiatan yang melibatkan banyak orang. Wayan S juga tidak habis pikir penyelenggaraan "Tajen" disaat wabah Virus Corona tidak ditutup untuk sementara karena itu bisa menularkan virus berbahaya.
"Pak Gubernur dan Kapolda Bali harus tegas tindak tutup dulu judi Tajen. Seharusnya imbauan Pak Gubernur ini di tindak lanjuti oleh pihak kepolisian, tapi justru hal ini berbalik 1000 derajat celcius yaitu di dukung oleh pihak keamanan demi mendapatkan upeti atau cuk," tutupnya.(BB).