Bersama Kedubes Inggris, Startup di Kampus IT Terbaik STMIK Primakara Siap 'Mendunia'
Jumat, 13 Desember 2019
Baliberkarya
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Denpasar. Keinginan Kampus IT terbaik di Bali dan Nusa Tenggara untuk melakukan internasionalisasi institusi dan membawa startupnya 'mendunia' atau go internasional sebentar lagi menjadi kenyataan. Pasalnya, Technopreneurship Campus STMIK Primakara telan menjalin kerjasama dengan Kedutaan Besar (Kedubes) Inggris untuk Indonesia (British Embassy) di Jakarta dalam hal penguatan pendidikan technopreneurship dan penguatan startup (usaha rintisan) digital.
Hal itu tentu saja akan membuka peluang ada pertukaran startup lintas negara dimana startup mahasiswa STMIK Primakara maupun startup binaan Inkubator Bisnis (Inbis) STMIK Primakara berpeluang dikirim ke negara-negara Britania Raya seperti Inggris, Irlandia Utara, Skotlandia dan Wales.
Startup dari kampus yang sudah meraih akreditasi institusi B dari BAN PT (Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi) ini yang akan mendunia ini tentu saja memperkuat dan memperluas jaringan di negara-negara yang ekosistem dan teknologi startupnya jauh lebih maju.
"Kolaborasi STMIK Primakara dengan British Embassy sangat strategis. Targetnya minimal adalah pertukaran kunjungan startup (ke Inggris)," ucap Ketua STMIK Primakara I Made Artana di sela-sela acara Bali Startup Camp (BSC) 2019 di aula STMIK Primakara, Jumat (13/12/2019).
Menurut Made Artana, pihak Kedubes Inggris di Jakarta memberikan janji adanya sebuah networking atau jaringan dimana Kedubes Inggris akan mencarikan komunitas startup di Inggris agar bisa berkolaborasi dengan startup besutan STMIK Primakara di Bali.
Selain adanya network, melalui dukungan dari Kedubes Inggris ini, STMIK Primakara juga mendapatkan berbagai metode baru dalam pelaksanan Bali Start Camp.
"Dukungan dari Kedubes Inggris ini didapatkan berkat adanya fasilitasi oleh Pemerintahan Kota (Pemkot) Denpasar. Mereka (Kedubes Inggris di Jakarta) support dengan mentor dan sebagainya di acara Bali Startup Camp," jelas Made Artana yang pernah meraih Juara I Penggerak Wirausaha Muda Berprestasi Tingkat Nasional ini.
Pelaksanaan Bali Startup Camp 2019 ini juga mendapatkan dukungan dari Kedubes Inggris Inggris di Jakarta. BSC merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap tahun oleh technopreneurship campus ini sebagai wadah para penggiat startup digital (usaha rintisan digital) untuk belajar mengenai validasi suatu ide menjadi solusi hingga mengembangkannya dalam suatu prototype yang nantinya siap untuk diluncurkan menjadi produk startup digital.
Ket Foto: Ketua STMIK Primakara I Made Artana
"BSC diharapkan akan mentransformasi Bali sebagai daerah yang ekosistem startup digital yang makin maju dengan anak muda sebagai motor penggerak ekonomi digital," harap Made Artana yang juga peraih CYEA (Creative Young Entrepeneur Award) dari Junior Chamber International ini.
Kegiatan BSC 2019 diikuti peserta sebanyak 125 orang pegiat startup pemula yang terdiri dari pelajar SMA/SMK, mahasiswa, anggota organisasi dan masyarakat umum yang tertarik dengan pengetahuan dalam membangun suatu startup yang baik dan benar. Menariknya BSC tahun ini juga diikuti sejumlah peserta dari luar Bali seperti dari Politeknik Negeri Samarinda.
Melalui kegiatan ini, para peserta yang tertarik dengan dunia startup akan diajak untuk mengikuti workshop selama tiga hari penuh. Hari pertama, peserta diberikan kesempatan melakukan pitching (penyampaian ide startup). Hari kedua, peserta akan melakukan validasi ide. Hari terakhir, peserta melakukan pitching dengan membawa pitch deck yang sudah tervalidasi.
BSC 2019 ini mengajak para pesertanya untuk bisa mengeksekusi ide mereka menjadi solusi bisnis lewat inovasi digital. Mereka juga akan difasilitasi untuk bisa bertemu dan membagun tim startup yang solid yang terdiri atas hustler (marketer/pemasar), hispster (desainer) dan hacker (programmer).
“Komitmen utama Bali Startup Camp mendukung perkembangan ekosistem startup di Bali," kata Ketua Panitia BSC 2019 Ni Putu Anik Mentayani yang juga mahasiswi semester 3 Prodi Sistem Informasi Akuntansi (SIA) STMIK Primakara.
Selain dengan Kedutaan Besar Inggris di Jakarta, pelaksanaan BSC 2019 juga berkolaborasi dengan Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfo) Kota Denpasar, Badan Kreatif Denpasar, Kumpul, sejumlah startup dan para pegiat startup di Bali.
"Kolaborasi ini diharapkan mampu melahirkan startup-startup yang nantinya dapat dikembangkan dan menjadi startup yang bisa memajukan Bali untuk kedepannya," harap Anik Mentayani.
Nantinya tiga startup terbaik dalam BSC 2019 ini akan mendapatkan piala Walikota Denpasar beserta dua kupon berkantor di Kembali Innovation Hub senilai 6 juta rupiah. Mereka juga akan juga akan mendapatkan pendamping pra inkubasi di Inkubator Bisnis STMIK Primakara.(BB).
Berita Terkini
Berita Terkini
Pemkot Denpasar Imbau Warga Beli LPG 3 Kg di Pangkalan Resmi
10 Januari 2025
Audiensi Bersama Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan
10 Januari 2025
Bappebti Serahkan Pengawasan Aset Kripto ke OJK dan BI
10 Januari 2025