Ikut Terbakar saat Prosesi Ngaben, Enam Orang Warga Melepuh
Senin, 08 Juli 2019
Baliberkarya
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Klungkung. Upacara Ngaben di Desa Negari memakan korban. Enam orang warga ikut terbakar dalam prosesi bakar sawa di Setra sekitar pukul 11.30 Wita, Minggu (7/7/2019). Akibat kejadian tersebut warga yang mengalami luka melepuh cukup parah harus dilarikan ke RSUD Klungkung.
Kejadian tersebut berawal dari kerusakan kompor mayat yang digunakan saat proses pembakaran jenazah. Saat itu Ngakan Nyoman Berata yang bertugas sebagai operator kompor hendak menggunakan kompor mayat untuk prosesi bakar sawa. Namun sayangnya selang yang mengaliri gas mengalami kemacetan. Bersangkutan lantas berusaha memperbaiki kompor mayatnya tersebut. Saat itu Nyoman Berata membuka drat sekira pukul 11.00 wita, namun tiba-tiba ada api yang menyambar tabung gas.
Seketika api menyembur tak terkendali dan mengenai warga yang berkumpul tidak jauh dari tempat kompor itu berada. Akibatnya enam orang warga mengalami luka bakar dan dua diantaranya mengalami luka melepuh serius.
Dua warga bahkan tubuh beserta pakaiannya terbakar, dan menyebabkan kepanikan di Setra Desa Negari. Diduga api yang menyambar tabung gas tersebut berasal dari warga yang menyulut korek untuk membakar dupa.
Kapolsek Banjarangkan AKP Ni Luh Wirati menjelaskan, ada enam korban dalam insiden tersebut, antara lain Cokorda Suarma Putra (65), seorang pensiunan pegawai Bank asal Desa Tampak Siring. Pria tersebut mengalami luka parah cukup parah, dan harus mendapatkan perawatan itensif di UGD RSUD Klungkung.
"Insiden ini terjadi saat mempersiapkan kompor untuk pembakaran jenazah," jelas Wirati.
Dua warga lainnya yang harus dilarikan ke RSUD Klungkung karena mendapatkan luka bakar cukup serius yakni, Ni Wayan Keteg (58) dan Wayan Murdika (46), keduanya warga Desa Negari. Sementara tiga warga lainnya mengalami luka ringan dalam insiden itu yakni, I Komang Andreas Putra (9), I Putu Adi Kencana (10), dan Nyoman Cita (53).
"Warga yang mengalami luka bakar parah, langsung dilarikan ke RSUD Klungkung untuk mendapatkan perawatan medis. Walaupun sempat terjadi insiden, upacara pengabenan tetap dilanjutkan hingga usai," jelas Wirati.
Dari insiden tersebut, tiga korban Cokorda Suarma Putra (65), Ni Wayan Keteg (58) dan Wayan Murdika (46) dilarikan ke UGD RSUD Klungkung. Sesampainya di rumah sakit, ketiganya langsung mendapatkan perawatan intensif dari petugas medis.
BACA JUGA : Wapena Bali, Peninggalan Berharga Pak Topo
"Ada tiga korban yang diterina RSUD Klungkung. Ketiganya mengalami luka bakar dengan persentase berbeda," ungkap Dirut RSUD Klungkung, dr I Nyoman Kesuma Ni Wayab Keteg (58), mengalami luka bakar drajat I dengan luasan dibawah 50 persen.
Sementara Cokorda Suarma Putra (65), mengalami luka bakar derajat 2 dengan luasan hingga 50 persen. Sementara I Wayan Murdika mengalami luka bakar derajat 3, dengan luasan luka bakar mencapai 69 persen.
Dengan kondisi ini, Cokorda Suarma dan Wayan Murdika langsung dirujuk ke RSUP Sanglah untuk mendapatkan perawatan lebih intensif.
"Kami rujuk pasien ke RSUP Sanglah, karena perlu ruang perawatan khusus dan dokter subspesialis untuk merawat luka bakar yang luas," jelas Nyoman Kesuma. (BB)