Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Nusa Penida, Alam Perawan Yang Menanti Sentuhan

Jumat, 05 April 2019

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Klungkung. Sebuah perpaduan alam antara lembah, tebing, bukit dan bibir pantai berpasir putih sunggu pesona dan mengundang setiap detak jantung seorang anak  manusia terutama para petualang dari berbagai belahan dunia. Sebagai bagian dari Kabupaten Klungkung, Propinsi Bali, ya di selatan Nusa Penida, alamnya menyapa setiap pengunjung dengan sebuat potret terjal nan alami. Itulah yang oleh warga sekitar disebut  Pantai Kelingking.
 
 
Pantai itu seakan menjadi sebuah mozaik hidup, ada dan hadir  di  sebuah gugus  yang menghadap samudera lepas. Selama ini, Nusa Penida menjadi satu kesatuan pesona alam  yang penuh tawaran asri. Semua tawaran yang asri itu kian menambah daya tarik Bali, selain keunikan seni budaya yang tetap lestari abad karena setiap manusia Bali adalah berjiwa dan berdarah seni yang diwariskan secara turun temurun. 
 
Pesona alam nan indah itu bisa menawarkan nuansa kesejukan dan kedamaian kepada pengunjung wisatawan dalam dan luar negeri ke sebuah pulau yang terpisah dengan daratan Bali, yang secara administratif masuk wilayah Kabupaten Klungkung.
 
Kepulauan Nusa Penida terdiri atas tiga pulau yakini Pulau Nusa Penida, Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan yang dikeliling lautan dengan panorama alam bawah laut berupa terumbu karang yang lestari sebagai  tempat bersarangnya ratusan jenis ikan hias warna-warni.
 
 
Pemandangan  alam di darat, laut dan bawah laut itu menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan mancanegara, lokasi itu dapat  dijangkau dengan perahu motor atau  kapal wisata dari Pantai Sanur atau Pelabuhan Benoa Kota Denpasar. Menjangkau lokasi itu bisa pula melalui Pelabuhan Padangbai, Kabupaten Karangasem yang dilayani dengan  kapal  Roro Nusa Jaya Abadi.
 
 
Ketua Tim Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Provinsi Bali, Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M.Agr dalam kunjungannya untuk menyapa masyarakat Nusa Penida  sempat menikmati keindahan dan panorama alam Pantai Kelingking. Panorama alam yang indah itu mulai dikunjungi wisatawan dari berbagai negara di belahan dunia sejak minimal 10 tahun lalu hingga kini. Selain masyarakat lokal dari daratan Bali berdatangan untuk melakukan kegiatan tirtayatra ke sejumlah pura di kawasan tersebut.
 
Meski bisa memagnet setiap pasangan mata para pelancong yang ke penasaran ke lokasi tersebut, Pantai Klingking itu belum mendapat polesan berarti. Faktanya tak begitu tertata apik secara inovatif dan kreatif. Belum begitu  tersedia  fasilitas pendukung seperti jalan kecil berliku dan berlubang.
 
Hanya saja, mozaik pantai nan indah itu dengan tawaran lekukan garis alam berupa batu yang memajang seperti jari keliking tersebut tidak menyurutkan langkah dan menciutkan nyali para pelancong untuk menikmati panorama alam yang asri, hijau dan lestari.
 
 
Gede Ngurah Wididana yang mencitrakan diri sebagai GNW 14.3, calon legislatif DPR RI dari Partai Demokrat nomor urut tiga daerah pemilihan Bali berharap langkahnya bisa berguna untuk pembangunan di Bali termasuk Nusa Penida. 
 
Pulau indah yang masih perawan itu perlu  terobosan dan sentuhan kasih. Nusa Penida diyakini dapat memberi angin segar bagi perkembangan  pariwisata, pertanian dan peternakan yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat setempat.
 
 
Ketua Kelompok Sadar Wisata Desa Nusa Lembongan, Gede Sutawan dalam kesempatan terpisah menuturkan, kemauan dan kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan itu sangat penting, mengingat kebutuhan dasar pariwisata adalah kebersihan, keindahan, kenyamanan serta ketertiban masyarakat. 
 
 
Semua modal dasar tersebut dapat terpelihara dengan baik untuk mewujudkan pariwisata berkelanjutan di Nusa Penida, Kabupaten Klungkung. Semua hal itu selama ini belum dapat diwujudkan, karena sampah plastik di sekitar Jembatan Kuning belum dapat ditangani secara tuntas, serta kondisi jalan yang masih  berlubang.
 
Prasarana penghubung yang juga dikenal jembatan cinta di kalangan wisatawan mancanegara sepanjang 140 meter dan lebar 1,8 meter yang menjadi ikon pariwisata Nusa Penida. Untuk itu  seluruh lapisan masyarakat dapat berperan aktif mewujudkan kebersihan dan kelestarian lingkungan Nusa Penida. (BB)


Berita Terkini