Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Ternyata, Bersihkan Sampah Rumput Laut 'Tantangan Berat' Bagi DLHK Badung

Minggu, 16 September 2018

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

ilustrasi

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Badung. Menjelang pertemuan IMF-World Bank akan digelar dari tanggal 8-14 Oktober 2018, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Pemda Badung I Putu Eka Mertawan menyatakan pihaknya sudah melakukan upaya penanganan dan antisipasi sampah yang dapat menggangu pemandangan dan kenyamanan lingkungan di sekitar venue acara.
 
 
Namun DLHK Badung kini tengah berjibaku menangani sampah rumput laut yang tersebar di sejumlah titik pantai bagian timur seperti pantai Nusa Dua sampai pantai Tanjung Benoa. Hal ini akibat di pantai bagian timur ini masih bertiup angin Munson Timur sehingga membawa material sampah rumput laut yang menjadi masalah besar. 
 
"Jika nanti pada saat IMF-World Bank berlangsung, material rumput laut ini jadi tantangan berat kami. Sebab rumput laut itu susah dibersihkan," kata Eka Mertawan kepada awak media. 
 
 
Mertawan mengaku, untuk mengatasi sampah rumput laut dan sampah lainnya ini, DLHK Badung juga menyiapkan 1.000 orang  personel untuk berjaga-jaga dan menangani sampah dari depan pantai Nusa Dua sampai pantai Tanjung Benoa.
 
Ket foto: Kepala DLHK Pemda Badung I Putu Eka Mertawan
 
"Karena daerah itu merupakan ring satu saat konferensi IMF-World Bank nanti," terang Eka Mertawan.
 
Selain itu, DLHK Badung sudah menyiagakan 800 personel untuk menangani sampah dari jalur Seminyak, Kedonganan, hingga Jimbaran itu. Ratusan personel ini juga dibantu sejumlah alat berat seperti lima loader dan satu road sweaper untuk menangani badai pasir.
 
 
Saat ditanya soal antisipasi kiriman  sampah di pantai Kuta, Eka Mertawan menjelaskan bahwa di pantai Kuta dalam bulan September ini sedang berembus angin Muson Barat. Namun fenomena alam sudah diprediksi. Jadi masih ada potensi kedatangan angin Munson Timur.
 
 "Kami juga siaga jika ada sampah kiriman di pantai Kuta. Kami libatkan semua komponen yang ada baik desa adat maupun pihak swasta dan personel DLHK," tegasnya mengakhiri.(BB).


Berita Terkini