Pertemuan IMF-World Bank Group di Bali Diharapkan Warga Lokal Mendapat 'Manfaat Besar'
Rabu, 25 Juli 2018
ilustrasi
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Denpasar. Selain membahas tentang peran media, diskusi media bertema “Optimalisasi Peran Strategis Media dan Dukungan Masyarakat Guna Menyukseskan Pertemuan Annual Meetings Fund World Bank Group (AM IMF-WBG)” yang diselenggarakan di Gedung Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bali, Rabu (25/7) ternyata tidak sedikit dijadikan ajang untuk sumbang saran.
Terlebih, Presiden Joko Widodo berharap selama pelaksanaan AM IMF-WBG diisi dengan festival budaya seperti Pesta Kesenian Bali (PKB). Sehingga, dari sisi pelestarian kesenian budaya, momen ini sangat tepat dipakai untuk memperkenalkan kesenian dan budaya Bali. Serta para maestro seni dari Bali.
Seperti yang disampaikan Sekretaris PHDI Bali I Putu Wirata Dwikora. Momen ini menjadi kesempatan bagi Bali untuk menunjukkan kekayaan budaya yang dimilikinya.
"Ini kesempatan bagus. Karena yang datang dari berbagai dunia. Bayangkan saja jumlah pesertanya yang datang. Sebanyak itulah yang akan menyaksikan kesenian dan kebudayaan yang dimiliki Bali. Termasuk maestro-maestro seni yang dimiliki Bali. Jadi bukan hanya luar negeri saja yang punya maestro seperti Rembrant atau Picasso. Bali juga punya," katanya.
Namun, dalam kesempatan itu, dia juga mewanti-wanti karena rombongan wartawan yang hadir dalam kegiatan ini jumlahnya mencapai empat ribuan orang. Di satu sisi, ini bisa menjadi promosi. Tapi di sisi lain, bisa menjadi persoalan baru seandainya pemerintah tidak mempersiapkan hal-hal positif.
"Kalau kita tidak menyiapkan hal-hal yang positif, yang direkam bisa yang negatifnya. Saya rasa pemerintah sudah menyiapkan hal itu. Seperti persoalan sampah di Suwung. Artinya, dalam event seperti ini semua komponen memang harus menyiapkan diri," tegasnya.
Sementara pengamat pariwisata, Dr Gede Sutarya, menekankan tentang manfaat pelaksanaan pertemuan tahunan tersebut bagi masyarakat Bali. Dia berharap, event ini benar-benar bisa dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat Bali. Sebab selama ini ada kecenderungan yang memperoleh manfaat besar dari pelaksanaan event internasional justru lebih banyak dari luar Bali.
"Jalan tengahnya. Seperti saat APEC kemarin sediakan ruang bagi masyarakat lokal untuk memamerkan hasil kerajinan mereka di Nusa Dua. Termasuk kuliner. Atau, ada semacam persiapan untuk mengajak para peserta berkunjung ke desa-desa tradisional yang ada di Bali. Terus, tim kesenian yang dilibatkan benar-benar dari tim lokal bukan dari EO. Dan, Disbud harus menjembatani ini," sarannya. Sutarya.
Acara diskusi itu sendiri diakhiri dengan penandatangan Pernyataan Sikap Insan Media Bali. Inti dari pernyataan sikap itu adalah kesiapan insan media seperti PWI, AMSI, SMSI, dan IWO Bali mendukung dan menyukseskan pelaksanaan AM IMF-WBG yang memberi manfaat ekonomis bagi Bali dalam hal promosi wisata.
Manfaat itu baik bagi Bali maupun Indonesia, begitu halnya menyangkut keamanan dan kenyamanan. Deklarasi ini ditandatangani oleh pimpinan organisasi media serta disaksikan Gubernur Pastika, Danrem 163/Wira Satya, Polda Bali, PHDI Bali, serta PHRI Bali.
BACA JUGA : Insan Media Bersama Gubernur, Danrem, Polda Bali Deklarasi Sukseskan Pertemuan AM IMF-WBG 2018
Seperti diketahui, Pulau Bali kembali dipercaya sebagai lokasi pelaksanaan event berskala internasional. Pada Oktober 2018 mendatang, sebuah pertemuan tahunan yang diselenggarakan Dewan Moneter Internasional dan Grup Bank Dunia akan digelar di kawasan Nusa Dua, Badung.
Kegiatan yang dinamakan The Annual Meetings of Internasional Monetary Fund & World Bank Group (AM IMF-WBG) diperkirakan akan diikuti hingga 15 ribu orang dari seluruh dunia. Mulai dari para menteri keuangan dan gubernur bank sentral dari 189 negara anggota IMF-WBG, sekitar 3.500 sampai dengan 5.000 investor di industri keuangan, lembaga internasional, anggota parlemen, akademisi, hingga media.
Dengan jumlah peserta sebanyak itu, Bali akan menjadi perhatian dunia paling tidak selama satu pekan. Sehingga seluruh komponen masyarakat Bali diharapkan ikut menyukseskan pelaksanaan event tersebut. Tidak terkecuali oleh media massa selaku pembentuk opini di masyarakat.(BB).