Gede Ngurah Wididana Temui Pelawak Legendaris Petruk Langsung Cair
Rabu, 25 Juli 2018
GNW for Baliberkarya
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Bangli. Persahabatan itu adalah masalah rasa yang hanya bisa dirasakan bersama oleh mereka yang bersahabat. Rasa persahabatan yang baik ataupun buruk akan terus dikenang, tak lekang oleh waktu.
Oleh karena itu jalinlah persahabatan dengan kualitas yang baik, sehingga kenangan baik menjadi rasa yang terus bisa dikenang. Teman yang terbaik adalah sahabat. Dia selalu mengerti dan penuh pengertian.
Itulah rasa tentang persahabatan yang selalu bisa dikenang walau jarang bertemu.
Safari Gede Ngurah Wididana di beberapa titik di Kota Bangli bersama tim Suka Duka GNW Tokcer diakhiri dengan acara temu kangen dengan Petruk, tokoh drama dan lawak terkenal tahun 90-an.
Tim Suka duka GNW Tokcer tidak menyangka Gede Ngurah Wididana sangat akrab dengan Petruk. Petruk menjelaskan persahabatannya dengan Gede Ngurah Wididana, yang dikenal dengan Pak Oles adalah melalui proses yang cukup panjang bersama seniman lagu Bali tahun 80-an, Ketut Bimbo.
Pada kesempatan itu, Gede Ngurah Wididana menyambungkan pembicaraan bergaya lawak lewat telepon selama 15 menit antara Petruk-Bimbo dan Pak Oles, dan mereka langsung saling ledek lewat banyolan khas petruk, yang disambut dengan tertawa lepas dari Tim Suka Duka GNW Tokcer.
"Di sinilah nilai persahabatan, tak lekang oleh waktu, langsung cair saat bertemu, walau jarang bertemu. Kadang sahabat lebih dekat dari saudara. Sahabat itulah yang membantu kita dalam suka dan duka. Dialah yang bisa menasehati saat kita melenceng, turut bergembira saat berhasil, turut bersedih saat berduka. Oleh karena itu, sahabat adalah harta karun yang kita miliki, yang bisa siap membantu setiap dibutuhkan," jelas Gede Ngurah Wididana, politisi dari Partai Demokrat.
Sehubungan dengan tujuan Gede Ngurah Wididana datang berkunjung ke rumah Petruk di Kota Bangli, dia mengatakan bahwa dirinya ditugaskan oleh Partai Demokrat maju sebagai Caleg DPRRI 2019, sehingga dukungan lahir dan batin dari Petruk, sahabat dan keluarga Petruk sangat diharapkan.
"Untuk DPRRI kami siap mendukung Gede Ngurah Wididana, tapi untuk DPRD Kabupaten dan propinsi sudah kami kunci, tidak boleh ada orang lain yang masuk," jelas Petruk dengan gaya banyolnya.
Pertemuan yang cair tersebut tidak terasa selama 2 jam, berbicara tentang kenangan masa lalu Petruk saat muda, berkarya sebagai seniman, dan suka dukanya bekerja di Rumah Sakit Jiwa.
Gede Ngurah Wididana berpesan kepada Petruk agar dia selalu menjaga kesehatan dan kegembiraan hidupnya. Di akhir pertemuan seluruh Tim Suka Duka GNW Tokcer berebutan berfoto dengan Petruk.
"Ternyata kharisma Petruk sebagai seniman besar di Bali masih metaksu, karena dia memegang prinsip dan integritas," jelas Gede Ngurah Wididana memuji sahabatnya. (BB)