Banggakan Ubud dan Kuta, Cok Ace 'Remehkan' Kontribusi Pariwisata Sanur
Minggu, 27 Mei 2018
baliberkarya
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Denpasar. Pasangan Calon Gubenur dan Wakil Gubernur Bali nomor urut 1, I Wayan Koster dan Tjokorda Oka Artha Adhana Sukawati (Koster-Ace) berusaha mengkritisi keberhasilan Calon Gubernur Bali nomor urut 2, Ida Bagus Rai Dharma Wijaya Mantra saat sukses memimpin Kota Denpasar sebagai walikota dua periode.
BACA JUGA : Soal Transportasi, Koster-Ace Jual 'Mimpi Kajian', Mantra-Kerta Justeru Dorong 'Aksi Nyata'
Salah satunya yang dikiritik adalah tentang kontribusi pariwisata Sanur terhadap market share (pangsa pasar) pariwisata Bali.
Namun kritikan yang disampaikan Cok Ace dalam debat terbuka kedua Pilgub Bali 2018 di Hotel Grand Inna Bali Beach, Sanur Denpasar, Sabtu malam (26/5/2018) malah terkesan meremehkan eksistensi pariwisata dan masyarakat Sanur yang juga menjadi ikon Bali dan terkenal ke mancanegara.
Hal ini semakin kontras ketika Cok Ace malah lebih membanggakan dan memuji Kuta serta Ubud yang juga merupakan tempat kelahirannya. Dalam sesi tanya jawab bebas antara kandidat, Cok Ace mengkritisi keberadaan Sanur dan minimnya kontribusi terhadap pangsa pasar pariwisata Bali.
Menurut Cok Ace, Sanur sebagai ikon pariwisata Kota Denpasar, sampai sekarang market share pariwisata destinasi ini terhadap total pasar kepariwisataan di Bali hanya 15 persen.
"Itu di bawah Ubud yang 17 persen. Jangan dibandingkan dengan Kuta dan lain sebagainya yang sangat tinggi," kata Cok Ace dengan nada mengkritisi.
Cok Ace yang juga Ketua PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) Provinsi Bali itu juga mengkritisi kontribusi pariwisata Sanur dalam hal penyerapan tenaga kerja.
"Selama ini apa yang ada di Sanur tidak bisa menampung tenaga kerja di Kota Denpasar khususnya di sektor pariwisata," ucap Cok Ace namun tidak bisa memberikan data dan fakta berapa serapan tenaga kerja di Sanur dari sektor pariwisata.(BB).