Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Di Sentra Pertanian Tabanan, Rai Mantra Bicara Pengembangan Potensi Lokal

Rabu, 07 Maret 2018

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

istimewa

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Tabanan. Pasangan calon Gubernur Bali Nomor urut dua Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra - Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta) menggelar kampanye dialogis di Banjar Belah, Desa Luwus, Kecamatan Baturiti, Tabanan, pada Rabu (7/3/2018). Kampanye dialogis imi dihadiri ratusan tokoh masyrakat yang mewakili masyarakat dari wilayah Baturiti dan Penebel.
 
 
Hadir pula dalwm kampanye tersebut ketua koalisi rakyat Bali AA Bagus Adhi Mahendra, Ketua DPD Demokrat Bali Made Mudarta, Ketua KRB Tabanan Arya Budi Giri serta sejumlah pentolan Koalisi Rakyat Bali. Baturiti sendiri merupakan wilayah dengan masyarakat petani holtikultura.
 
Dalam orasinya Rai Mantra menekankan pada penguatan potensi lokal. Menurutnya dengan memahami potensi yang ada di wilayah masing-masing, maka akan jelas ke mana arah pertumbuhan dan pegembangan ekonomi.
 
"Daerah ini merupakan penghasil tanamam pertanian holtikulutura, dengan potensi ini maka ke depan arah kebijakan pemeronrah bagaimana mengembangkan produk tersebut sehingga memiliki nilai jual tinggi," kata Rai Mantra.
 
Dia menjelaskan daerah pertanian seperti Baturiti perlu dibangun sebuah sentra hasil pertanian. Sehingga hasil pertanian memiliki standar yang jelas. Dengan standar harga yang jelas maka harga bisa terkontrol dan kesejahteraan petani bisa terwujud.
 
 
 
"Kalau kita punya sentra pertanian maka standarisasi dapat kita terapkan, aktifitas ekonomi desa jadi hidup dan berdampak pada ketersediaan lapangan kerja," kata Rai Mantra. Selain sentra berbasis potensi lokal, Mantra-Kerta melalui program Nawachandra menyiapkan terobosan kartu tani Nawachandra.
 
Dengan kartu tani Nawachandra ini petani mendapatkan kompensasi berupa subsidi pupuk khususnya pupuk organik, kemudahan akses permodalan serta jaminan untuk mengakses pelatihan pengolahan hasil pertanian.
 
"Dengan kartu tani Nawachandra petani mendapat jaminan untuk akses pupuk dan permodalan," kata Rai Mantra. Menurut Rai Mantra petani memiliki peran penting di Bali. Selain sebagai penggerak ekonomi, budaya Bali sesungguhnya lekat dengan tradisi pertanian dan berorientasi pada lingkungan.
 
 
Karena itu menjaga budaya dan taksu Bali dapat dilakukan dengan melindungi petani, menjaga kelestarian alam, gunung, laut, dan hutan yang menjadi bagian dari konsep Trihita Karana. "Pertanian adalah bagian dari budaya Bali, ayo kita jaga gunung, laut, hutan dan alam kita secara keseluruhan demi keberlangsungan kehidupan dan tradisi Bali," kata Rai Mantra.(BB)


Berita Terkini