Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Hati-hati Semeton! Aktivitas Vulkanik Gunung Agung 'Meningkat' Jadi Waspada

Kamis, 14 September 2017

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

ist

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Karangasem. Adanya peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Agung di Kabupaten Karangasem Provinsi Bali berdasarkan analisis data visual, instrumental dan mempertimbangkan potensi ancaman bahayanya, maka PVMBG Badan Geologi menaikkan status Gunung Agung dari Level (Normal) ke Level II (Waspada) terhitung mulai Kamis (14/9/2017) pukul 14.00 Wita.

Terkait dengan kenaikan tersebut, Badan Geologi telah memberitahukan Kepala daerah dan instansi lain. Rekomendasi yang dikeluarkan oleh Badan Geologi antara lain masyarakat di sekitar gunung dan pengunjung agar tidak beraktivitas di dalam area kawah dan seluruh area di dalam radius 3 km dari kawah gunung, atau pada elevasi 1500 meter dari permukaan laut.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menyatakan pihak BNPB telah berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Bali dan BPBD Kabupaten Karangasem terkait peningkatan status Waspada Gunung Agung.

"Sosialisasi akan dilakukan kepada masyarakat agar mematuhi rekomendasi. Rencana kontinjensi akan segera disusun untuk merencanakan segala kemungkinan jika adanya peningkatan status gunung api lebih lanjut," ucapnya.

Menurutnya, Pos Pengamatan Gunungapi yang berlokasi di Desa Rendang, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali merekam 7 kali gempa Vulkanik Dalam (VA) dengan amplitudo 2 - 6 mm, lama gempa 12 - 23 detik. 4 kali gempa Vulkanik Dangkal (VB) dengan amplitudo 3 - 6 mm dan lama gempa 7 - 13 detik.

BACA JUGA :
 

"1 kali gempa Tektonik Lokal (TL) dengan amplitudo 6 mm, S-P 4.8 detik dan lama gempa 37 detik pada Rabu (13/9/2017)," ungkapnya.

Ia menjelaskan jika Pos pengamatan Gunung Agung mengamati belum adanya perubahan signifikan tinggi dan tebal asap dari kawan dalam kurun waktu 3 bulan terakhir. Dan, Badan Geologi melaporkan bahwa berdasarkan informasi dari pendaki pada 13 September lalu, terlihat hembusan solfatara dari dasar kawah yang sebelumnya tidak pernah terlihat sampai periksaan terakhir pada bulan April 2017.

"Badan Geologi juga melaporkan data terukur terkait dengan peningkatan status, seperti material vulkanik, tingkat kegempaan dan citra termal," jelasnya.(BB).


Berita Terkini