Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Wagub Sudikerta Apresiasi Pelaksanaan Ngaben Massal di Dua Desa Kecamatan Busungbiu

Jumat, 16 Juni 2017

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

Humas Provinsi Bali

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com - Buleleng. Pelaksanaan Ngaben (Pitra Yadnya) yang dilaksanakan secara bergotong royong atau masal oleh masyarakat Desa Kekeran dan Desa Pelapuan, Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng, mendapat apresiasi dari Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta. Hal itu ia sampaikan saat menghadiri langsung pelaksanaan Upcara Ngaben Massal di dua desa tersebut, Jumat (16/6).
 
Menurut Sudikerta, Ngaben masal yang dilaksanakan secara bergotong royong akan dapat meringankan umat mengingat biaya pengabenan saat ini cukup tinggi.
 
"Upacara agama yang dilaksanakan secara massal sangat positif manfaatnya mengingat diselenggarakan secara gotong royong oleh krama  dan biaya yang dikeluarkan pastinya akan lebih murah namun tidak mengurangi nilai dan maknanya, apalagi jika upcara seperti ini bisa dilakukan secara gratisa tanpa memungut biaya apapun dari masyarakat," ujar Sudikerta yang sangat kagum akan usaha dari masyarakat Desa Kekeran yang mampu melaksnakan upcara tersebut secara gratis.
 
 
Lebih lanjut, dengan menyelenggarakan yadnya secara bersama-sama maka hal itu jauh lebih baik daripada satu upacara dilaksanakan sendiri dan secara besar-besaran namun diakhir upacara meninggalkan hutang.
 
“Yadnya yang dilakukan untuk menghaturkan upacara kepada leluhur, menghantarkan para leluhur menuju suarga loka jangan sampai meninggalkan hutang, gadai harta benda. Kalau upacara yang meninggalkan hutang itu merupakan upacara yang nista karena tidak membuat bahagia yang melaksanakan upacara tersebut karena sesungguhnya ida betara (Tuhan-red) tidak pernah menuntut umatnya untuk melaksanakan yadnya secara mewah,”ungkap Sudikerta.
 
Ditambahkan Sudikerta, pelaksanaan upacara Pitra Yadnya dan rangkaiannya bagi arwah leluhur merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh umat Hindu di Bali sebagai bentuk bhakti, penghormatan dan membayar hutang sebagai anak yang telah dibesarkan oleh para leluhur sesuai ajaran Tri Rna.
 
Untuk ke depan, Wagub Sudikerta mengingatkan agar masyarakat Bali secara luas untuk terus beryadnya secara tulus iklas, tanpa harus mengutamakan gengsi yang berlebihan, sehingga tidak akan memunculkan persaingan individual dalam tingkat bebantenan, termasuk dalam melaksanakan upacara pengabenan. Wagub Sudikerta secara lisan mengatakan kedepannya akan menjalankan program ngaben dan nyekah gratis bagi masyarakat Bali, sehingga masyarakat akan semakin rekat bersaudara, bergotong royong sekaligus memperkecil biaya yang di keluarkan secara pribadi.
 
Pada kesempatan tersebut Sudikerta mengatakan agar masyarakat setempat meningkatkan rasa dan menyatukan kebersamaan dalam bergotong royong, agar rezeki dan keselamatan hidup dapat diwujudkan, selain itu Parhyangan juga harus dijaga agar tetap ajeg dan lestari.
 
Wagub Sudikerta juga mengajak agar masyarakat secara umum untuk dapat melaksanakan upacara dengan sarana upakara yang tidak terlalu berlebihan, agar dikemudian hari tidak menimbulkan utang bagi kehidupan masa depannya, lantaran pelaksanaan upacara di Bali tidak akan pernah surut, melainkan berjalan secara berkesinambungan sebagai upaya penyeimbangan hidup antara skala dan niskala. (BB/prov)


Berita Terkini