Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

P45TI! Blue Bird Group Berbagi Kasih dan Rejeki dengan Sesama

Selasa, 02 Mei 2017

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

Baliberkarya.com

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Sebagai salah satu jasa angkutan transportasi terbaik dan terbesar, Blue Bird Group merayakan HUT ke-45 secara sederhana, namun penuh makna di PT Praja Bali Transportasi Pool Diponegoro, Jalan Raya Sesetan 214 Denpasar, Selasa (2/5/2017). 
 
Keunikan ultah tahun ini PT Blue Bird Tbk sengaja mengusung tema "P45TI (Baca: Pasti) Blue Bird Berbagi Kasih dan Rejeki dengan Sesama", agar bisa berbagai kasih dan rejeki dengan orang yang kurang mampu dan yang memerlukan bantuan dalam bidang pendidikan. 
 
 
"P45TI adalah Pasti untuk customer, Pasti untuk keluarga, Pasti untuk pemerintah dan Pasti adalah untuk masyarakat sekitarnya," ucap GM Blue Bird Pool area Bali Lombok, dr. Putu Gede Panca Wiadnyana.
 
dr. Panca, dalam ultah ini pihaknya mengaku memang fokus untuk berbagi dengan sesama, terutama anak-anak yang kurang mampu, namun mempunyai semangat yang tinggi dalam belajar atau menempuh pendidikan. 
 
 
"Kita memang punya anak binaan, seperti di daerah Bangli yakni di Pengotan karena disitu juga Desa Tua. Desa yang kita pedulikan. Kita tahu mungkin pertumbuhannya belum begitu bagus. Nah, kita fokus ke pendidikannya. Dengan pendidikan mereka akan lebih terbuka pikiran dan wawasannya," ungkapnya.
 
Dalam perayaan ultah kali ini, Blue Bird mendatangkan langsung belasan siswa kurang mampu untuk mendapatkan beasiswa. Namun, yang paling menarik perhatian dan membuat terharu para karyawan, pengemudi taksi termasuk Direktur PT Blue Bird Tbk, Andre Djokosoetono pada saat dihadirkannya dua anak kurang mampu dari Desa Trunyan Bangli dan dari Desa Kayu Putih, Kecamatan Sukasada, Buleleng. Seperti Siswi Nyoman Kariasih (18), asal Desa Trunyan ini harus melintasi hutan dan perbukitan menuju tempatnya bersekolah di SMK Toya Anyar Kubu Karangasem. 
 
 
Hebatnya, putri ketiga dari pasangan I Ketut Sirat (alm) dan Ni Ketut Citra, 60, tidak pernah mengeluh soal kemiskinan keluarganya. Demi mewujudkan impiannya untuk melanjutkan pendidikan dia harus berjalan kaki sepanjang 30 kilomenter PP dari sekolah ke rumahnya. 
 
"Terkadang saat hujan, saya harus terlambat ke sekolah. Saya tidak mau jadi orang bodoh, saya harus tetap sekolah. Saya sangat berterimakasih dengan Blue Bird yang sudah peduli dan memperhatikan pendidikan saya," ucapnya.
 
Sosok lainnya yang dihadirkan Blue Bird yakni Gusti Ketut Arya Subakti (9) siswa kelas 2 SD di Dusun Ideran, Desa Kayuputih, Kecamatan Sukasada, Buleleng. Di tengah keterbatasan fisiknya yakni tidak memiliki kaki dan tangan kiri, bocah ini mempunyai semangat untuk menempuh pendidikan. 
 
 
Bakatnya sebagai pelukis membuat Blue Bird terpanggil untuk memberikan beasiswa. Bahkan, dr. Panca langsung menyerahkan hadiah laptop yang lengkap berisi aplikasi untuk perlengkapan melukis.
 
"Ini bagian dari  tali kasih kami. Semangat adik kita ini, patut kita jadikan contoh. Semangatnya mengejar impian ditengah keterbatasan fisik dan kemiskinan keluarga dia tetap berjuang untuk harus bersekolah. Inilah pentingnya untuk berbagai dan saling membantu. Tidak perlu kaya dulu untuk berbagi demi membantu masyarakat," terang uh dr. Panca.
 
 
Pada perayaan HUT ke-45 ini, selain peduli dengan  anak-anak sekolah yang kurang mampu, Blue Bird juga memberikan Satya Lencana Pengabdian Blue Bird kepada karyawan yang sudah mengabdi selama 24 tahun. 
 
"Karena berkat merekalah kami bisa tetap berdiri tegak di sini," kata dr Panca dengan penuh haru.
 
 
Pada kesempatan yang sama, Direktur PT Blue Bird Tbk, Andre Djokosoetono menyebut di usia 45 tahun ini, Blue Bird sudah menjadi kebanggaan nasional. Andre juga menyebut masih kokohnya Blue Bird Group melayani pelanggan di Tanah Air karena tak lepas dari peran para pengawai dan karyawan termasuk para pengemudinya yang berjumlah sekitar 45 ribu se-Indonesia. 
 
"Khusus di Bali, Blue Bird juga sudah melekat di hati masyarakat Bali. Ini tak lepas dari kepempinan Panca (dr. Panca Wiadnyana, red). Tanpa mereka ya kami tidak akan seperti ini seperti yang dikatakan Panca tadi," jelasnya.
 
 
Andre kembali menekankan bahwa Blue Bird menjadi kebanggaan rakyat Indonesia karena para karyawannya (pengemudi) yang bekerja keras, jujur dan penuh kekeluargaan. 
 
"Nah sikap seperti ini yang tidak bisa dibeli dengan uang. Inilah yang menjadikan kami (Blue bird, red) dicintai masyarakat Indonesia. Karena itu saya meminta modal ini harus selalu dijaga terutama untuk pelanggan kita," pungkas lulusan Universitas Bentley di Massachusetts, AS dengan gelar Magister Administrasi Bisnis itu menyudahi.(BB).


Berita Terkini