Menangi Pilgub Bali, Demokrat Bali Siapkan Opsi Diluar KBM Plus
Rabu, 19 April 2017
Baliberkarya.com/ist
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Denpasar. Adu strategi jelang Pilgub Bali 2018 semakin menghangat ketika masing-masing partai politik masih tarik ulur terkait pasangan calon (paslon) yang akan diusung untuk dapat meraih kemenangan merebut kursi Gubernur dan Wakil Gubernur Bali.
Partai Demokrat yang menjadi partai pengusung paslon pemenang bersama KBM (Koalisi Bali Mandara) pada Pilgub Bali 2013 lalu, tetap ingin mempertahankan kursi empuk Gubernur Bali mendatang.
Bahkan, untuk tetap menjadi juara meraih "Bali Satu", Partai Demokrat berani membuat terobosan spektakuler dengan berada diluar KBM Plus menjadi salah satu opsi yang kini telah disiapkan untuk Pilgub Bali mendatang.
Hal tersebut diutarakan Ketua DPD Partai Demokrat Bali, I Made Mudarta yang menyatakan sudah menyiapkan beberapa opsi dan strategi jitu. Selain berupaya menjalin komunikasi politik untuk mengusung paslon lewat KBM Plus, kata Mudarta, Partai Demokrat tidak menutup kemungkinan keluar haluan untuk berkoalisi dengan partai politik diluar KBM Plus.
Apalagi untuk menentukan arah koalisi harus ada beberapa opsi dan alternatif lain. Meski begitu, Mudarta tetap berharap Partai Demokrat tetap bersama Koalisi Bali Mandara yang bisa plus, setelah Partai Perindo menyatakan mendukung SGB (Sudikerta Gubernur Bali) sehingga berpeluang bergabung menjadi KBM Plus.
"Itulah kita siapkan beberapa opsinya, tapi arahnya menjadi Koalisi Bali Mandara Plus. Namun, jika Partai Demokrat ketika koalisi ini misalkan kita tidak bisa bergabung, menjadi tidak mungkin Demokrat juga harus menyiapkan opsi lain. Kan semua partai harus menyiapkan semua opsi seperti itu," ujar Mudarta saat dihubungi awak media Baliberkarya.com, Rabu (19/4/2017).
Menurut Mudarta, saat ini mesin Partai Demokrat sudah eksis bergerak ke pusat untuk melakukan koordinasi, serta mematangkan persiapan opsi koalisi mana yang akan direstui pusat, yakni apakah tetap dengan partai yang tergabung di KBM Plus atau keluar dari KBM untuk mengusung paslon tersendiri.
"Kita tunggu lampu hijau dari DPP, sehingga pada rapat forum koalisi nanti sudah mantap dan final di partainya masing masing. Karena semua partai induknya di pusat tidak bisa diputuskan di level provinsi, tapi harus ditetapkan di semua level," tandasnya.
Terkait peta politik Pilgub Bali sangat memungkinkan lahirnya tiga paslon, namun bagi Mudarta, untuk memudahkan masyarakat memilih akan lebih baik hanya muncul dua paslon. Politisi muda asal "Bumi Mekepung" itu menilai dengan adanya dua paslon dalam Pilgub Bali, selain memudahkan memilih, paslon yang terpilih juga akan memiliki legitimasi yang kuat di masyarakat.
"Untuk memudahkan masyarakat memilih kita harapkan hanya ada 2 paslon, tapi semua partai politik harus ikut berpartisipasi dan jangan ada yang sampai nganggur menyiapkan paslon. Termasuk Demokrat kalau memang KBM tidak memungkinkan, kita sudah menyiapkan sebuah opsi lain," tegasnya.
Sebelum mengakhiri, Mudarta berterusterang jika pada dasarnya semua partai menginginkan untuk menang, maka semua opsi pasti akan dibuat. Namun, untuk menententukan opsi tersebut maka diawali dengan simulasi paslon yang akan diusung untuk diukur elektabilitasnya melalui sebuah survey.
"Sepanjang partai mengikuti suara rakyat Bali pasti akan menang, sehingga kami tanyakan melalui survey. Karena kami akan mengikuti rakyat kemana suaranya yang mayoritas, itulah yang kami perjuangkan dalam koalisi untuk diusung. Yakinlah kalau kami mengikuti rakyat Bali pasti menang," pungkasnya.(BB).