Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Harga Telur Bebek Terus Anjlok, Peternak Bebek di Bali Menjerit

Kamis, 30 Maret 2017

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Jembrana. Belakangan ini sejumlah peternak bebek di Jembrana mulai mengeluh karena terancam merugi.
 
Pasalnya, sejak lima bulan belakangan ini harga telur bebek di pasar lokal menurun tajam bahkan cendrung anjlok sehingga tidak seimbang dengan biaya produksi.
 
 
Seperti yang diutarakan Putu Leong, salah seorang peternak bebek asal Banjar Pasar, Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, Jembrana kepada Baliberkarya.com, Kamis (30/3/2017).
 
Menurutnya, sejak lima bulan lalu harga telur bebek terus mengalami penurunan. Sebelumnya harga telur bebek di pasar lokal mencapai Rp 2100 per butir. Namun kini harganya hanya Rp 1700 per butir.
 
"Kami kuatir harga terlur terus menurun. Jika harga telur pada kisaran Rp 1500 per butir, sudah pasti kami merugi," ujar Leong saat ditemui di rumahnya.
 
 
 
Lanjutnya, dengan harga telur bebek Rp 1700 per butir saat ini, dirinya dan peternak bebek lainnya hanya bisa balik modal. Karena untuk memelihara 350 ekor bebek miliknya, perhari memerlukan biaya pakan sebesar Rp 300 ribu.
 
"Sedangkan 350 ekor bebek saya paling banyak bertelur 200 butir per harinya. Tinggal dikalikan saja berapa penghasilan per harinya. Kan hanya Rp 340 ribu. Sedangkan biaya per harinya Rp 300 ribu. Itu belum dihitung ongkos tenaga," ungkapnya.
 
Terkait hal tersebut, dia dan peternak lainnya berharap pihak pemerintah bisa menstabilkan harga telur bebek di pasaran, minimal harga telur Rp 2000 per butir, sehingga peternak bisa mendapatkan keuntungan meskipun hanya sedikit.
 
Kini dia dan peternak bebek lainnya hanya bisa berharap mendekati hari Raya Galungan ini harga telur bebek bisa naik, minimal Rp 2000 per butir dan kalau bisa diatas itu.
 
 
"Kami binggung jika harga telur terus menurun. Kami harus kerja apa karena keahlian hanya sebagai peternak," tutupnya sedih.(BB).


Berita Terkini